Sabtu, 11 Februari 2012

Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin, Boraks dan Pewarna Tekstil

 
Walaupun sudah berulang kali disidak dan diperingatkan, tetapi masih saja ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya di pasaran. Bukan cuma terdapat dalam bahan makanan basah seperti mi dan tahu, jajanan anak di sekolah juga tak luput dari ancaman bahan kimia berbahaya.

Dari hasil pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dalam beberapa tahun terakhir, ada empat jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan, yakni formalin, boraks, pewarna rhodamin B, dan methanyl yellow.

Sebenarnya, tanpa melakukan uji laboratorium agak sulit menentukan apakah bahan makanan yang dijual aman atau bebas dari bahan kimia berbahaya.


Namun, menurut Chandra Irawan, staf pengajar dari Akademi Kimia Analisis Bogor, secara umum kita dapat mengenali makanan yang mengandung zat berbahaya dari bentuk fisiknya, seperti warna, tekstur, dan rasa.

1. Ciri Makanan Mengandung Formalin
- Mi Basah Berformalin
Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius).

- Tahu Berformalin
Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.

- Ikan Berformalin
Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar.

- Ikan Asin Berformalin
Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius.

- Bakso Berformalin
Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.

- Ayam Berformalin
Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.


2. Ciri Makanan Mengandung Boraks

- Mi Basah
Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
- Bakso
Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung keputihan.
- Snack
Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
- Kerupuk
Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

3. Ciri Makanan Menggunakan Pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow:
- Warnanya mencolok
- Cerah mengilap
- Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
- Ada sedikit rasa pahit
- Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya


BPOM Temukan Makanan Mengandung Boraks

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi mendadak di ketiga tempat itu, antara lain, Pasar Swalayan Gelael di Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan; Carrefour di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan; dan Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Dari ketiga tempat ditemukan makanan terindikasi mengandung bahan berbahaya, makanan tidak berizin, dan kemasan makanan tidak berbahasa Indonesia yang berhasil dirazia Badan POM di tiga tempat. Di Pasar Swalayan Gelael ditemukan makanan yang mengandung rhodamin di kemasan asinan, mi basah mengandung formalin, dan dua jenis makanan tidak ada izin edar.
Kepala BPOM Kustantinah mengatakan akan menyelidiki pihak yang memproduksi makanan-makanan tersebut.
"Kami akan memanggil, tidak langsung disita. Kami akan teusuri produsen yang tanggung jawab," ujarnya di Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2011).
Sementara di Carrefour Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, pihak BPOM menemukan makanan tanpa izin edar. "Ditemukan biskuit makanan China, yang di kemasannya tidak ada bahasa Indonesia dan tanpa izin edar, serta permen tanpa izin edar," katanya.
Di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pihak BPOM menemukan beberapa makanan yang mengandung rhodamin dan boraks.
"Hasil dari pasar Benhil ditemukan kerupuk asinan yang mengandung rhodamin begitu juga kue mangkok dan pacar cina. Sedangkan makanan yang mengandung formalin ditemukan di tahu siomay," katanya.