Minggu, 06 Januari 2013

Semangat Abadi di Rumah Pengasingan Bung Karno, Bengkulu

Oleh: Afif Farhan

 Inilah Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu (Titisari Raharjo/ACI)

Inilah Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu (Titisari Raharjo/ACI)

Foto Selengkapnya:
 Saat traveling ke Bengkulu, berkunjunglah ke Rumah Pengasingan Bung Karno. Anda dapat berwisata sejarah, sambil bernostalgia dengan perjuangan Bung Karno saat masa penjajahan Belanda. Ada semangat yang tak padam di rumah ini!

Selain terkenal dengan bunga rafflesia arnoldi dan Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno juga menjadi destinasi menarik yang wajib dikunjungi di Bengkulu. Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para traveler yang menggagumi perjuangan Bung Karno, serta menjadi destinasi wisata sejarah.

Bung Karno adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di negeri ini. Perjuangannya yang tak kenal menyerah, keras, dan berjiwa pemimpin, mampu membuat nyali para penjajah ciut. Duetnya dengan Muhammad Hatta, atau yang lebih dikenal dengan nama Bung Hatta, menjadikan Indonesia sebagai 'macan Asia' di masa lalu.

Rumah Pengasingan Bung Karno terletak di Jl Soekarno Hatta, kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Tempatnya berada tepat di tengah Kota Bengkulu dan mudah ditemukan. Di rumah inilah, Bung Karno diasingkan selama 4 tahun, dari tahun 1938 hingga 1942. Saat itu Bung Karno diasingkan oleh pemerintah Belanda, karena perjuangan Bung Karno yang dianggap 'berbahaya'.
Sebelumnya, Bung Karno sempat diasingkan di Ende, Flores, hingga akhirnya diasingkan di Bengkulu. Bukannya menyerah dan putus asa, akan tetapi semangat Bung Karno yang membara tidak kunjung padam walau sedang diasingkan.
Menurut situs resmi pemerintah Bengkulu, www.bengkulukota.go.id yang dikunjungi detikTravel, Selasa (26/3/2012), selama di pengasingan Bung Karno terus berjuang dan menularkan semangatnya kepada masyarakat sekitar. Bung Karno mendirikan Masjid Jami’ di Jalan Soeprapto dan kelompok diskusi ilmiah bernama Debating Cerdas Club. Bung Karno juga mendirikan kelompok sandiwara Montecarlo sebagai media untuk menyusun strategi agar kemerdekaan Indonesia tercapai.
Rumah Pengasingan Bung Karno cukup luas. Awalnya rumah ini adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng, yang akhirnya rumah ini ditempatkan sebagai tempat pengasingan Bung Karno. Halamannya luas dan rapi. Pintu dan jendelanya pun rumah masih asli dengan aksen khas Tionghoa. Di dalam rumah, juga terdapat beberapa koleksi buku-buku dan koleksi Bung Karno yang masih tersimpan dengan baik.
Mengapa Bung Karno dipindahkan ke Bengkulu? Sebab saat itu Bengkulu dianggap daerah yang rawan malaria oleh Belanda. Akan tetapi, bukannya terkena malaria, Bung Karno malah semakin gencar dalam merebut kemerdekaan.
Satu hal koleksi yang unik di rumah ini, Anda dapat melihat foto Bung Karno yang sedang berpidato dan surat-surat cintanya kepada Fatmawati. Memang, semenjak di Bengkulu Bung Karno jatuh cinta kepada Fatmawati. Fatmawati pun jatuh cinta kepada Bung Karno yang penuh wibawa. Melalui rumah pengasingan inilah, Bung Karno mendapatkan istri yang cantik dan membantunya dalam mengusir penjajah, yaitu Fatmawati.
Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu adalah warisan yang bernilai tinggi. Tidak ketinggalan, semangat abadi Bung Karno akan menular kepada Anda saat berkunjung ke tempat ini.

Tidak ada komentar: