Oleh: Afif Farhan
Inilah Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu (Titisari Raharjo/ACI)
Saat traveling ke Bengkulu, berkunjunglah ke Rumah
Pengasingan Bung Karno. Anda dapat berwisata sejarah, sambil
bernostalgia dengan perjuangan Bung Karno saat masa penjajahan Belanda.
Ada semangat yang tak padam di rumah ini!
Selain terkenal dengan
bunga rafflesia arnoldi dan Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung
Karno juga menjadi destinasi menarik yang wajib dikunjungi di Bengkulu.
Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi para traveler yang menggagumi
perjuangan Bung Karno, serta menjadi destinasi wisata sejarah.
Bung
Karno adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di negeri ini.
Perjuangannya yang tak kenal menyerah, keras, dan berjiwa pemimpin,
mampu membuat nyali para penjajah ciut. Duetnya dengan Muhammad Hatta,
atau yang lebih dikenal dengan nama Bung Hatta, menjadikan Indonesia
sebagai 'macan Asia' di masa lalu.
Rumah Pengasingan Bung Karno
terletak di Jl Soekarno Hatta, kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Tempatnya berada tepat di tengah Kota Bengkulu dan mudah ditemukan. Di
rumah inilah, Bung Karno diasingkan selama 4 tahun, dari tahun 1938
hingga 1942. Saat itu Bung Karno diasingkan oleh pemerintah Belanda,
karena perjuangan Bung Karno yang dianggap 'berbahaya'.
Sebelumnya,
Bung Karno sempat diasingkan di Ende, Flores, hingga akhirnya
diasingkan di Bengkulu. Bukannya menyerah dan putus asa, akan tetapi
semangat Bung Karno yang membara tidak kunjung padam walau sedang
diasingkan.
Menurut situs resmi pemerintah Bengkulu,
www.bengkulukota.go.id yang dikunjungi detikTravel, Selasa (26/3/2012),
selama di pengasingan Bung Karno terus berjuang dan menularkan
semangatnya kepada masyarakat sekitar. Bung Karno mendirikan Masjid
Jami’ di Jalan Soeprapto dan kelompok diskusi ilmiah bernama Debating
Cerdas Club. Bung Karno juga mendirikan kelompok sandiwara Montecarlo
sebagai media untuk menyusun strategi agar kemerdekaan Indonesia
tercapai.
Rumah Pengasingan Bung Karno cukup luas. Awalnya rumah
ini adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng,
yang akhirnya rumah ini ditempatkan sebagai tempat pengasingan Bung
Karno. Halamannya luas dan rapi. Pintu dan jendelanya pun rumah masih
asli dengan aksen khas Tionghoa. Di dalam rumah, juga terdapat beberapa
koleksi buku-buku dan koleksi Bung Karno yang masih tersimpan dengan
baik.
Mengapa Bung Karno dipindahkan ke Bengkulu? Sebab saat itu
Bengkulu dianggap daerah yang rawan malaria oleh Belanda. Akan tetapi,
bukannya terkena malaria, Bung Karno malah semakin gencar dalam merebut
kemerdekaan.
Satu hal koleksi yang unik di rumah ini, Anda dapat
melihat foto Bung Karno yang sedang berpidato dan surat-surat cintanya
kepada Fatmawati. Memang, semenjak di Bengkulu Bung Karno jatuh cinta
kepada Fatmawati. Fatmawati pun jatuh cinta kepada Bung Karno yang penuh
wibawa. Melalui rumah pengasingan inilah, Bung Karno mendapatkan istri
yang cantik dan membantunya dalam mengusir penjajah, yaitu Fatmawati.
Rumah
Pengasingan Bung Karno di Bengkulu adalah warisan yang bernilai tinggi.
Tidak ketinggalan, semangat abadi Bung Karno akan menular kepada Anda
saat berkunjung ke tempat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar