Jumat, 25 Maret 2011

Boleh Pungut Uang, Asal…


Kadisdik Kota Metro
METRO-Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Metro, DR Khaidarmansyah SH MPd menegaskan, sekolah SMA dan SMK boleh melakukan pungutan kepada siswanya untuk keperluan pendidikan di sekolah masing-masing, asal ada persetujuan para walimurid.
Hal itu dikatakan Kadisdik Metro, Selasa (22/3) sehubungan masalah yang terjadi di SMKN 2 Metro, gara-gara kwitansi hilang, siswanya disuruh bayar lagi (ke 2 x-nya), sehingga menimbulkan persoalan dengan orangtua murid.
Kadis Pendidikan, Khaidarmansyah mengatakan, dirinya akan memanggil pihak sekolah SMKN 2 Metro, untuk minta penjelasan sehubungan pemberitaan yang disampaikan kepadaNya, sebab Kadisdik mengaku tidak tahu menahu sola itu.
“Bagi SMA atau SMK itu tidak ada dana BOS yang ada dana operasional manajemen mutu yang dananya bersumber dari pusat,” kata Kadisdik Metro.
Karena jumlahnya tidak seberapa, pihak sekolah dibolehkan menarik dana karena itu sah menurut hukum/aturan dan tertera dalam UU No 20/2003 tentang Pendidikan.
“Untuk operasional sekolah termasuk didalamnya untuk membiayai keperluan anak didik, perlunya sarana penunjang, seperti masjid, mushola, tempat olahraga dan lainnya.” Kata Khaidarmansyah.
Atau kata dia lagi, apapun pungutan yang dilakukan pihak sekolah sepanjang itu sudah ada persetujuan para wali murid, dana itu digunakan untuk keperluan pendidikan, tidak ada salahnya.
Akan tetapi, kata Khaidarmansyah, apabila benar ada pemaksaan dalam pungutan itu, ditambah lagi murid tidak dapat ujian atau sekolah manakala tidak membayar uang tersebut maka dengan tegas saya akan panggil dan berikan teguran tertulis kepada sekolah tersebut”, -tegas Khaidarmansyah.(RD-10)
PERIKSA—Kasat Sabhara Polres Kota Metro, Kompol Lady sedang mndeteksi dan melakukan pemeriksaan ekstra hati-hati terhadap kedua bungkusan yang diduga paket bom buku. Namun, setelah dideteksi menggunakan alat detektor, ternyata isi kedua bungkusan tersebut hanyalah Tafsri Alquran, Alquran, sejarah para Nabi, sajadah, kopiah dan lainnya. FOTO NAIM EP/LE

Diduga Bom Buku


PERIKSA—Kasat Sabhara Polres Kota Metro, Kompol Lady sedang mndeteksi dan melakukan pemeriksaan ekstra hati-hati terhadap kedua bungkusan yang diduga paket bom buku. Namun, setelah dideteksi menggunakan alat detektor, ternyata isi kedua bungkusan tersebut hanyalah Tafsri Alquran, Alquran, sejarah para Nabi, sajadah, kopiah dan lainnya. FOTO NAIM EP/LE

Foto Lepas

DITEMUKAN—Dua bungkusan seperti paket bom buku, Jumat (25/3) sekitar pukul 06.30 WIB kemarin ditemukan di depan mulut Gang Padi Jl Hasanuddin 21B Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro, membuat warga kota itu geger dan takut kalau-kalau kedua bungkusan berisi Alquran, Tafsir Alquran, sejarah para Nabi, sajadah dan kopiah itu merupakan paket bom buku yang saat ini masih menjadi pusat perhatian aparat keamanan di Indonesia. FOTO NAIM EP/LE

Pengedar Ganja Metro, Dicokok


METRO-Seorang pengedar dan pemakai narkoba jenis ganja siap pakai yang sering beroperasi di kawasan RS Mardi Waluyo dan sekitarnya, berhasil diamankan Sat Narkoba Polres Kota Metro.
Penangkapan pengedar ganja bernama Bamang (35) terseut dilakukan, Kamis (17/3) sekitar pukul 15.30 WIB lalu di seberang RS Mardi Waluyo Metro atau di Jl Jend Sudirman Ganjaragung.
Menurut Kassat Narkoa Polres Metro, AKP Langgeng kepada koran ini, penangkapan Bambang, boleh dikatakan secara kebetulan, pada saat anggotanya melakukan tugas patroli  rutin.
Saat itu, jelas Langgeng, petugasnya melihat ada seorang pria yang duduk di seberang jalan RS Mardi Waluyo. Naluri petugas kami bereaksi cepat, pria yang duduk itu didatangi.
Dalam penjelasannya, Kasat Narkoba bersamaa Kasubag Humas Polres Metro, AKP Sunarto Suyib Senin (21/3) kemarin mengatakan, petugas kami merasa curiga dengan Bamang yang duduk lesehan di pinggir jalan.
Saat petugas kami sudah didekat  Bambang, melihat di dalam helmnya ada bungkusan. Ketika diambil an dibuka ternyata bungkusan itu berisi daun ganja kering siap pakai seberat7 gram.
Menurut Bamang ketika ditanya petugas, ia memang sedang menunggu pembelinya yang masih berda di RS Mardi Waluyo dan daun ganja itu sendiri ia peroleh dari Ridwan warga BD 22 Hadimulyo, Metro Pusat.  
Tersangka Bambang sebagai pemilik atau penyimpan ganja dan dijerat dengan Pasal 111 UU No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 4 tahun.
“Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk melakukan penangkapan terhadap Andi dan Ridwan,” kata Langgeng. (RD 10)

Rumahnya Dibangun Pejabat


Mbak Sukarni Lega
METRO-Kegembiraan Mbok Sukarni (61) warga RT 3 RW 01 Kelurahan Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro, memang beralasan. Janda dengan 7 orang anak itu, sejak lama mendiami rumah yang sangat-sangat tidak layak.
Hari bahagia Mbah Sukarni itu terjadi, Minggu (20/3) kemarin, apalagi melihat antusiasnya warga tetangganya ikut membangun rumahnya dengan dana bantuan dari pejabat Pemkot Metro yang duduk di staf ahli.
Rumah berukuran 6 X 9 meter milik mbah Sukarni pun, pagi Minggu kemarin sudah mulai dibangun dan rencananya akan selesai beberapa hari mendatang.
Tentu saja, bantuan tak terduga untuk membangun ruah itu, memang tidak pernah terbayangkan oleh mbah Sukarni. Tapi, Tuhan menghendaki lain dengan memberikan bantuan kepadanya melalui pejabat Pemkot Metro.
Sejak lama mbah Sukarni sudah ditinggal mati suaminya, sampai kemarin ia di rumahnya yang lama ditemani 2 orang anaknya, sedangkan 5 anaknya yang lain sudah misah, karena sudah berumah tangga.
Rasa bangga, suka cita, membuat mbah Sukarni berkali-kali mengucapkan ucapan terima kasih kepada Tuhan, karena membantu kehidupanya melalui pembangunan rumahnya oleh pemerintah.
Menurut Lurah Yosomulyo, H Dasim Saputra SH kepada LE di lokasi pembangunan rumah mbah Sukarni  mengatakan, di daerah itu ada 3 rumah yang diuusulkan untuk dibedah.
”Tapi, sekarang baru rumah mbah Sukarni yang dibedah,” jelas Dasim. (RD-10)

3 Penjudi Terminal Ditangkap


METRO-Polres Kota Metro dalam operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat), Sabtu (19/3) sekitar pukul 15.00 WIB lalu berhasil menggulung 3 dari sekian banyak para penjudi yang sering main di Terminal Kota Metro.
Sayangnya penangkapan ket 3 penjudi itu, 3 lainnya melarikan diri. Namun pihak Polisi sudah mengetahui identitas mereka yang melarikan itu.
Penangkapan para penjudi itu dijelaskan, Kapolres Metro, Nurohman Minggu (20/3) kemarin di Taman Kota Metro saat menyaksikan Motocross.
Menurut Kapolres, ke 3 penjudi yang berhasil diamankan itu masing-masing  Sodri bin Almi (alm), Rodi Sapriyadi bin Damiri(alm), dan Handri Suigiarto bin Sugiyono.
Sedangkan 3 penjudi yang melarikan diri masing-masing Alim, Simon dan Iwan. Kata Nurohman.
Di samping mengamankan ke 3 penjudi, polisi berhasil menyita uang tunai Rp 82.000,- dan sebuah HP merek lackBeryy Cina.
Dikatakan Nurohman, modeu perjudian mereka itu melalui HP, penjudi mempertaruhkan taruhan, kemudian membuka HP dan memilih gambar dadu yang ada di dalam HP itu.
”Pilihan mereka itu gambar dadu angka 1 sd 6,” ungkap Kapolres.
Saat ini ketiga penjudi itu sudah digelandangkan di Mapolres Metro, untuk diusut lebih lanjut. (RD-10)

Simpan PNS Di Salon, Digrebek Warga


METRO-Karena menyimpan seorang pemuda yang berstatus PNS di Salon ‘S” Jl Domba Hadimulyo Timur, Metro Pusat, seorang gadis bernama Susi dan pemuda PNS (belum diketahui namanya), digerebek masyarakat.
Warga mengrebek kedua insan berlain jenis itu, karena diduga telah berbuat mesum di salon milik Susi itu. 
Menurut Ketua RT 13 RW 06 Kelurahan Hadimulyo Timur, Simin (58) kepada LE, Minggu ((20/3) mengatakan, penggerebek warga itu dilakukan Sabtu malam Minggu (19/3) sekitar pukul 24.00 WIB, dirinya ditemani beberapa warga setempat.
Dikatakan Simin, warga di Rtnya itu sudah mencurigai kedua insan berlainan jenis itu, karena sudah 2 hari dua malam menginap di salon S milik Susi tersebut.
“Ketika didatangi warga, ternyata benar ada seorang lelaki di dalam rumah yang juga salon itu,” kata Simin seraya mengatakan, ketika mereka menanyakan kepada lelaki itu, jawabannya ia adalah seorang keamanan dan sudah izin sama Susi untuk menginap.
Namun, kata Ketua RT itu, saat diinterogasi, kedua insan berlainan jenis yang digerebek itu, tia-tiba dibawa oleh seorang bernama Rusli dari 15B Timur, yang katanya mau diselesaikan, karena perempuannya itu adeknya Rusli.
Karena mengaku sebagai kakaknya Susi, maka warga membolehkan Rusli membawa kedua orang itu, namun kami tidak tahu persis, ungkap ketua RT Simin.
Menuut warga Jl Domba yang menggrebek Susi di rumah kontrakannya itu, mengatakan, memang yang mencarikan rumah kontrakan Susi itu adalah Rusli, apakah benar Susi itu adik Rusli atau bukan, kami tidak tahu, ujar warga.(RD-10)