Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 April 2018



OBJEK WISATA DI LEBONG
1.   Wisata Danau Tes : Danau Tes merupakan tempat wisata sekaligus menjadi Pusat Pembang-kit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu. Tidak sama dengan tempat wisata lainnya, luas objek wisata Danau Tes + 750 Ha jarak tempuh-nya 25 km dari ibu kota kabupaten dapat di tempuh dengan ken-daraan umum, Danau Tes telah tersentuh oleh Penataan Pembangunan.
2.      Sumber Air Panas Desa Tes : Luas Areal 1 Ha belum dikembangkan.
3.      Air Terjun Telon Buyuk : Terletak di Desa Turan Lalang 11 Km dari Ibu Kota Kecamatan 24 Km dari Ibu Kota Kabupaten dapat ditempuh dengan kendaraan umum ketinggian ± 50 Meter, mempunyai keindahan Panorama Alam kesejukan dan Kebersihan Udara Luas Area Wisata 9, 5 Ha belum dikembangkan.
4.    Wisata Air Picung : Air Picung merupakan tempat Wisata Danau Alami, terletak disebelah Utara Kota Muara Aman dengan jarak ± 5 Km sama halnya dengan tempat Wisata Air Putih, Air Picung belum tersentuh oleh Penataan Pembangunan dan di kelola secara profesional.
5.  Objek Wisata Alam Lobang Kacamata : Terletak di Desa Lebong Tambang yang berada di Kecamatan Lebong Utara + 2 Km dari Pusat Kota Lobang Kacamata memiliki keunikan tersendiri yang mana terletak di dalam Bukit atau Dinding Bukit yang berbatu.
6.   Air Putih : Air Putih merupakan tempat wisata sumber air panas yang sangat menarik yang terletak ± 10 Km sebelah Timur dari Kota Muara Aman di Desa Air Kopras. Suasana Air Putih pada saat ini masih alami karena belum ada penataan pembangunan yang memadai.
7.      Objek Wisata Air Panas : Terletak didesa Karang Dapo Kecamatan Lebong Selatan ± 54 Km dari Ibu Kota Kabupaten, dapat ditempuh dengan kendaraan, ada kolam pemandian dengan keindahan Panorama Alam.
8.      Danau Lupang : Terletak di Kelurahan Mubai Kecamatan Lebong Selatan jarak tempuhnya 6 Km dari Ibu Kota Kecamatan, Sarana yang dimiliki jalan setapak mempunyai Panorama Alam yang indah luas Danau Lupang ± 5 Ha belum tersentuh pengembangan Pembangunan.
9.      Gunung Belerang : Terletak di Kelurahan Mubai ± 6 Km dari Ibu Kota Kelurahan ± 9 Km dari Ibu Kota Kecamatan mempunyai keindahan Panorama Alam.
10.  Air Terjun Ketenong : Terletak di Desa Ketenong, masih alami dan belum dikembangkan diperlukan investor untuk pengem-bangan lebih lanjut .
11.  Sumber Air Panas Turan Lalang : Luas Area 0, 5 Ha masih alami terletak di Desa Turan Lalang.
12.  Objek Wisata Air Terjun Tes : Terletak di Desa Tes, Luas lahan 1,5 Km masih alami dengan keindahan Panorama Alam.
13.  Wisata Air Paliak (Lebong Utara) : Sama halnya dengan Sumber air panas Air Putih, Air Paliak merupakan tempat wisata alami yang sangat menarik . akan tetapi di Air Paliak suasana pegunungannya sangat terasa karena memang terdapat di Daerah Pegunungan.
14.  Danau Blue : Terletak di Desa Mubai Luasnya ± 2 Km belum dikembangkan mempunyai pemandangan yang indah dan alami, airnya jernih kebiru-biruan.
15.  Sungai Ketahun : Terletak disepanjang Desa Suka Sari dan Talang Leak mempunyai air yang sangat jernih, keindahan Panorama Alam dan Luasnya sungai sepanjang 20 Km.
16.  Air Terjun Sapat Desa Tik Sirong Kec Topos. Dengan air terjun yang jernih di kelilingi pegunungan yang masih murni
17.  Air Terjun Ekor Kuda, Kec Topos. Di kelilingi pegunungan dan aliran sungai Tik Semulen
18.  Objek Wisata Lainnya : Diantaranya Goa Sriwijaya, Suban Gergok, Telaga Tujuh warna, Air Terjun Tik Gumaceak, Air Terjun Siapang, Air terjun Bio Baes, Air Terjun Taman Peri, Air Terjun Amen, Arum Jerang Air Ketahun dan Air Terjun Tebing Serai.

Sabtu, 04 Juni 2016

Wisata Alam Curup di Lampung Utara



Wisata Alam Curup Gangsa
AIR terjun Curup Gangsa merupakan air terjun bertingkat, sehingga panorama yang nampak sungguh luar biasa. Air terjun ini mempunyai ketinggian 50 meter lebih dengan lebar pematang airnya mencapai 20 meter. Air terjun ini salah satu dari sekian banyak obyek wisata alam Lampung Utara yang menjadi bagian rancangan pengembangan dan pelestarian lebih lanjut pihak pemda setempat.
Lokasi air terjun ini hanya 10 km dari ibukota kecamatan - Kasui, terletak di dusun Tanjung Raja desa Kota Way Kecamatan Kasui. Atau dari Kotabumi berjarak 126 km dan 223 km dari Bandarlampung.

Curup Gangsa berasal dari aliran sungai (way) Tangkas yang mengalir melewati Bukit Punggur menuju desa Tanjung Kurung dan Lebak Peniangan. Di sekitar air terjun Gangsa udaranya cukup sejuk, banyak ditanami penduduk jenis tanaman kopi dan tembakau. Biasanya, disekitar daerah obyek wisata ini selalu diselimuti kabut.
Bila kita kesana jangan lupa membawa jaket atau baju dingin, terutama bagi mereka yang tidak tahan dengan cuaca dingin. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi obyek wisata alam ini, bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat di atas jalan aspal sampai Tanjung Bulan. Kemudian, 2 km terdiri dari jalan onderlag dan 1,5 km masih berupa jalan tanah.
Namun, pihak Diparda Lampung Utara siap membangun sarana jalan ke lokasi obyek wisata Curup Gangsa tersebut. “Kini sudah kita bangun beberapa sarana, terutama jalan penghubung dan jalan turun ke bawah air terjun,” ungkap Ali Duki SH dua hari lalu.

Air Terjun Curup Indah 
Kalau Kotabumi dengan daerah Lampung Utaranya terkenal dengan sebutan negeri air terjun hal itu tidak berlebihan. Karena daerah ini memiliki cukup banyak sungai dan kondisi alam yang berlekuk-lekuk, lembah, gunung dan dataran rendah.
Selain air terjun Selampung, Gangsa, masih ada lagi air terjun yang tidak kalah indahnya pemandangan di air terjun tersebut.
Misalnya air terjun Curup Indah yang terletak di dusun Gunung Klawas desa Pekurun Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara. Air terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 20 meter dengan lebar penampang airnya mencapai 10 meter.
Untuk ke sana, jarak paling dekat dari Ogan Lima- 20 km, dari Kotabumi - 30 km, dan bila dari Bandarlampung jaraknya hanya 140 km.
Di lokasi air terjun Curup Indah akan dikembangkan taman parkir yang luas, kantin dan warung makan serta pasar seni, untuk menampung kerajinan tangan penduduk sekitarnya. Hasil kerajinan itu berupa barang-barang  kenangan bagi pengunjung.

Air Terjun Bumi Harjo 
Lokasi air terjunnya ada di desa Bumiharjo Kecamatan Bahuga. Air terjun ini tidak terlalu tegak lurus, kiri kanannya masih ditumbuhi tetumbuhan hutan. Namun termasuk prioritas pengembangan dan peningkatan pembangunan sarananya oleh Pemda Lampung Utara melalui Diparda.
Air terjun Bumiharjo hanya berjarak 7 km dari Bahuga (ibukota kecamatan) atau 126 km dari Kotabumi dan 250 km dari Bandarlampung.
Ketinggian air terjunnya lebih kurang 10 meter dengan penampang airnya seluas 10 meter. Lokasi ini sangat ideal itu petualangan alam bebas para pecinta alam, terutama tahap pelatihan dan pengenalan medan.
Namun, tidak menutup kemungkinan tempat rekreasi keluarga yang cukup prospektif di masa depan.(nep/t-14)

Curup-1
4. Air Terjun Kriting di Curup Selampung
KONON- Berapa tahun lalu di sekitar dusun Olak Nila desa Gunung Betuah Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara hidup seorang lelaki bersama isterinya di pinggir dusun. Lelaki itu bernama Selampung. Menurut kisahnya, Selampung adalah seorang Petapa, juga guru silat aliran putih.
Sebelum Selampung punya anak dan murid silatnya, ia selalu bertapa (bersemedi, red) di suatu lokasi dipinggiran dusun tempat tinggalnya. Namun, waktu itu orang belum ada yang tahu, walau sudah diusahakan mencari tempat bersemedinya, tak juga ketemu. Tapi jelas, Selampung adalah orang pintar di kampungnya.

Semedi Dibalik Air Terjun
Kepiawaian Selampung sebagai orang pintar, memang diakui hampir seluruh rakyat desanya, bahkan kini sudah melegenda. Dari riwayat Selampung itulah, semula air terjun (Curup dalam bahasa Lampungnya) bernama Curup Gunung Betuah diganti namanya jadi air terjun Selampung.
Kenapa nama awal air terjun itu diganti? Karena di air terjun itu, tepatnya dibalik curahan air itu ada gua yang kedalamannya mencapai 7 meter lebih. Di dalam gua itulah Selampung setiap saat mengadakan semedi (bertapa) memperdalam ilmu-ilmunya. Dan ketika ia mengangkat beberapa murid, para muridnya dilatih ilmu silat, semedi dan pelatihan lainnya.
Karena daerah itu termasuk daerah perkebunan Selampung, maka air terjun yang ada itu diurus oleh Selampung, mungkin kayak juru kuncinya air terjun tersebut, seperti pada makam-makam yang dianggap keramat di beberapa daerah.
Sejak ditemukannya air terjun Gunung Betuah, maka nama Selampung diabadikan pada nama curup ini, sekaligus mengganti nama lamanya Gunung Betuah. Di atas curup ini terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Kubu Hitu.
Sekarang, setelah Selampung meninggal dunia, alam sekitar air terjun -’curup’ Selampung diurus oleh anaknya yang bernama Kobi.
Menurut Ali Duki, SH Kepala Dinas Pariwisata Lampung Utara, air terjun Selampung maupun Gunung Betuah dan Gunung Kubu Hitu bukanlah tempat yang dikramatkan, tetapi hanya tempat petilasan Selampung dan murid-muridnya.

Keindahan Alamnya
Air terjun Selampung dan alam sekitarnya memang indah, apalagi bagi mereka yang terbiasa tinggal di kota. Udaranya sejuk, hembusan angin yang menyertakan air yang mengalir melalui air terjun Selampung, benar-benar nikmat. Saat itu juga kita lalu memuji kebesaran Allah akan ciptaannya, salah satunya adalah air terjun ini.
Lebih-lebih hamparan kebun lada milik petani dusun Olak Nila Desa Gunung Betuah, menambah nikmatnya kita menjelajahi alam sekitar air terjun Selampung.
Ada yang unik di air terjun ini, berbeda dengan air terjun lainnya. Bila pada air terjun lainnya, air yang tercurah dari atas bukit atau gunung berderai, mirip seperti embun; putih seperti busa. Tapi, air terjun Selampung berbeda, curahan air dari atas dengan ketinggian antara 15 - 20 meter, airnya tidak berderai, melainkan tetap menyatu sampai dasar sungai di bawahnya.
Yang unik lagi, air terjun itu seperti rambut panjang yang kriting. Inilah kelebihan air terjun Selampung, ungkap Ali Duki SH kepada Tamtama tiga hari lalu.

Jarak ke Curup Selampung
Untuk dapat mengunjungi air terjun Selampung, bisa dicapai melalui Ogan Lima 10 km, dari Kotabumi 35 km dan dari Bandarlampung berjarak 145 km. Dari Kotabumi ongkos yang harus dikeluarkan hingga ke air terjun Selampung, hanya Rp 1.000,- dan ditambah ongkos Bandarlampung - Kotabumi Rp 2.000,- s/d Rp 2.500,-/orang.
Data curup Selampung antara lain, ketinggian mencapai 15-20 meter, lebar penampang airnya sekitar 13 meter, dan kedalaman goa dibalik air terjun mencapai 7 meter. Air terjun ini pertama kalinya ditemukan oleh Almarhum Selampung dari Negara Sakti Kecamatan Pakuan Ratu pada tahun 1937.
Air terjun ini berasal dari aliran Way Tulung Mas, dan hubungan ke lokasi dapat ditempuh melalui kendaraan roda dua, roda empat dengan kondisi jalan kabupaten.(nep/t-14)

Minggu, 06 Maret 2016

HOTEL DI KOTA METRO



NO
N A M A
ALAMAT
STATUS
01
Hotel Famili
Jl Sukarso
Bintang 1
02
Hotel Nuban
Jl Sukarso
Bintang 1
03
Hotel Grand Sekuntum
Jl AH Nasution
Bintang 1
04
Hotel Gracia
Jl A Yani
Melati
05
Wisma Baranangsiang
Jl Raya Tejosari
Melatih
06
Hotel Citra III
Jl A Yani
Melati
07
Hotel Citra I
Jl Raya Stadion
Melati
08
Hotel Masdalifa
Jl Sukarso
Melati
09
Hotel Nusantara
Jl Sukarso
Melati
10
Hotel Srikandi
Jl Sukarso
Melati
11
Hotel Indah Permai 1
Jl Jend Sudirman Magelangan
Melati
12
Hotel Indah Permai IV
Jl Jend Sudirman
Melati
13
Hotel Indah Permai V
Ganjaragung Metro Barat
Melati
14
Wisma Sinode
Jl Kol Sugiono
Melati
 Data : Naim Emel Prahana_sekretaris eksekutif@PHRI Kota Metro, 2016

Sabtu, 13 Februari 2016

Wisata Kota Lubuklinggau



1. Air Terjun Temam
Tempat wisata yang pertama yang wajib anda kunjungi di Lubuklinggau adalah Air Terjun Temam. Air Terjun ini berada sekitar 11 kilometer kearah selatan dari pusat kota Lubuklinggau. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 12 meter dengan lebar 25 meter. Lingkungan yang masih sangat alami memang menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata paling favorit di Lubuklinggau.
Batu-batuan serta pepohonan hijau yang masih terjaga keasriannya akan menemani perjalanan anda. Jarak air terjun Temam ini sendiri sekitar 6.5 jam perjalanan dari kota Palembang dengan menggunakan kendaraan bermotor. Namun, untuk anda yang berada di daerah ujung utara pulau Sumatera, anda dapat menempuh jalur alternative lain, yaitu melalui Bengkulu yang akan menghabiskan waktu sekitar 4 jam. Sedangkan dari pusat Kota Lubuk Linggau sendiri hanya berjarak sekitar 30 menit perjalanan saja. Wow! Cukup dekat bukan?!

2. Air Terjun Watervang
Objek wisata yang kedua adalah Air Terjun Watervang. Sebenarnya objek wisata yang satu ini adalah merupakan bendungan yang menyerupai Air Terjun. Bendungan yang dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1941 dibendung untuk pengairan persawahan masyarakat. Pada saat itu area persawahan masyarakat dikawasan sepanjang sungai Kelingi Kota Lubuklinggau sampai ke Kecamatan Tugu Mulyo dan Megang Sakti yang luasnya kurang lebih 8.000 hektar tentu harus memiliki pengairan yang baik.
Selain fungsi utama sebagai pengairan persawahan masyarakat, namun tempat ini juga memberikan suasana yang khas untuk dijadikan tempat wisata. Objek wisata ini terletak kurang lebih 5 km ke arah timur dari pusat kota Lubuklinggau. Kita hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja dari Pusat Kota Lubuklinggau dengan menggunakan kendaraan bermotor. Cukup dekat bukan? Recommended place nih untuk tempat melepas penat dan santai sejenak.
3. Bukit Sulap
Setalah mengetahui dua tempat yang hampir sama sebelumnya, tempat ketiga ini memiliki sedikit perbedaan. Yup, perbukitan! Bukit sulap, adalah sebuah tempat wisata berlokasi hanya sekitar 2 km dari pusat kota Lubuklinggau. Bukit ini memiliki ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut. Tumbuh-tumbuhan yang masih alami dan asri memang membuat temperatur udara menjadi sangat sejuk.
Untuk anda yang menyukai pertualangan, maka perjalanan menuju puncak bukit patut anda coba, mengingat puncak bukit ini belum dapat dilalui dengan kendaraan bermotor. Memang cukup melelahkan jika ditempuh dengan jalan kaki, tapi semua itu akan terbayar ketika anda sampai di puncak bukit ini. Anda dapat memandang keindahan kota Lubuklinggau, terlebih jika anda melakukan perjalanan dimalam hari yang tentu akan menjadi lebih menarik lagi.
Ditempat ini juga terdapat tumbuhan yang cukup unik dan menarik perhatian. Tumbuhan ini berupa bambu yang batangnya berwarna hijau bersih seperti pohon bambu biasanya, namun dahan dan ranting-rantingnya berwarna kuning serta berduri. Selain itu juga terdapat bambu yang batangnya berlubang tapi dahan dan ranting-rantingnya buntu. Sehingga menjadikan bambu ini mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yang mungkin tidak akan anda temukan di tempat lain. Bahkan tidak hanya itu, di tempat ini juga terdapat sungai yang memiliki aliran yang sangat jernih yang bernama sungai Kesie. Dengan semua keindahan panorama alam inilah yang menjadikan Bukit Sulap sebagai salah satu objek wisata yang wajib anda kunjungi.

Jumat, 12 Februari 2016

Danau Ranau



Danau Ranau

Foto bulan Agustus, tahun 1926)













Danau Ranau, Lampung Barat












Patung megalitik di sebelah utara Danau Ranau
(Foto tahun 1931).


Koordinat
Danau tektonik / danau vulkanik
Aliranmasukuta SungaiWarkuk
Sungai Komering
Terletak di negara
Indonesia
Luas permukaan
125.9 km²
Kedalaman rata-rata
174 m[1]
Kedalaman maks.
229 m
Volume air
21.95 km³
Ketinggian permukaan
540 m


Danau Ranau
Danau Ranau adalah danau terbesar ke dua di Sumatera. Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Terletak pada posisi koordinat 4°5145LS,103°5550BT.
Secara geografis topografi danau Ranau adalah perbukitan yang berlembah hal ini praktis menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk.
Danau terkenal sering para nelayan untuk mencari ikan seperti mujair, kepor, kepiat, dan harongan.
Tepat di tengah danau terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa. Di sana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut, terdapat air terjun, dan penginapan. Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Ada tiga tempat tujuan utama bagi para pengunjung Danau Ranau, yaitu Wisma PT Pusri ( Sumatera Selatan ), Pantai Sinangkalan ( Sumatera Selatan ) dan Wisata Lombok ( Lampung ).
Ekosistem Danau
Beberapa gangguan ekosistem yang terjadi di Danau Ranau, salah satunya matinya ikan yang disebabkan pelepasan belerang H2S ke dalam air. Hal tersebut terjadi pada tahun 1962, 1993, 1998, dan pada tanggal 04 April 2011

Rabu, 10 Februari 2016

Wisata Alam di Provinsi Bengkulu "Terlupakan"


INI mungkin satu diantara deretan panjang peninggalan sejarah yang terlupakan. Belum lama ini, Tim Radutraveling mengunjungi rumah bersejarah di Desa Napal Putih Kecamatan Napal Putih. Rumah bersejarah ini merupakan aset peninggalan sejarah pada tahun 1949 dan menjadi kebanggaan masyarakat Napal Putih.
Rumah yang berada di atas areal lahan seluas 50 x 170 meter ini merupakan bukti sejarah pada masa Gebernur Militer Belanda Daerah Sumbagsel. Masyarakat Napal Putih sering menyebut rumah ini dengan sebutan Markas Pangeran M Ali. Melalui UU Cagar Budaya No 5 tahun 1992, tiga rumah di atas areal lahan ini sudah dijadikan sebuah aset sejarah yang dilindungi. Sementara ini, pengelolaannya masih di bawah naungan Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala Provinsi Jambi.
Untuk mengunjungi jejak peninggalan sejarah di Kecamatan Napal Putih ini sebenarnya tidaklah sulit. Sebab letaknya strategis berada di tengah pemukiman penduduk dan berada di tengah-tengah Kecamatan Napal Putih. Hanya saja, perjalanan menuju ke Napal Putih yang memang masih membutuhkan persiapan matang. Sebab dengan kendaraan roda dua saja, setidaknya dibutuhkan lebih dari dua jam perjalanan dari Ketahun. Jarak Ketahun-Napal Putih memang tak lebih dari 60 Km dari jalinbar Kecamatan Ketahun atau via Karang Pulau. Namun karena kondisi jalan penuh lubang dan rusak total, membuat perjalanan menuju Napal Putih semakin sulit.
Pantauan tim ketika tiba di rumah bersejarah ini, aset tersebut tampak jelas tak maksimal diperhatikan pemerintah. Bahkan perawatan dan pemeliharaan rumah induk yang berukuran 12 x 24 meter dengan konstruksi rumah kayu dua tingkat itu lebih banyak mengandalkan swadaya petugas kebersihan yang memang sudah sejak beberapa tahun terakhir telah ditetapkan oleh BP3 Jambi sebagai petugas tetap.
Meski minim fasilitas dan tak direhab, kondisinya masih tampak bersih. Hanya saja, karena belum maksimalnya perhatian pemerintah, dari 118 macam benda bersejarah yang ada dalam rumah itu, kini hanya dapat ditemukan delapan macam benda bersejarah saja. Kedelapan benda bersejarah itu yakni kaca, lemari, tempat tudur serta kursi dan beberapa perlengkapan lain. Sisanya, lenyap entah kemana. Begitu pula dengan areal lahan yang luas harus diakui belum maksimal tertata. Sehingga beberapa ikon sejarah yang ada seperti kolam pemandian sang Pangeran Ali pun masih tersimpan di balik semak belukar.

Tanpa Listrik
Sementara itu, penjaga sekaligus pengelola rumah bersejarah yang telah ditugaskan BP3 Jambi, Susila, 45 tahun, mengaku cukup kewalahan untuk memaksimalkan perawatan serta pelestarian aset bersejarah ini. Tanpa bermaksud mengeluh, namun menurutnya perhatian pemerintah daerah memang belum ada.
Sesuai amanah, dia mengaku akan tetap menjaga dan merawat aset sejarah ini semampunya. Meskipun upaya ini sering harus mengorbankan honornya sendiri untuk melengkapi beberapa kebutuhan perawatan. Mirisnya, rumah bersejarah ini jika malam hari tanpa diterangi sinar listrik. Selain kotak sampah tak tersedia di lokasi ini, bendera merah putih pun masih dibeli penjaga rumah bersejarah ini dengan uang pribadi. "Enggak ada. Bendera itukan saya beli sendiri jadi terpaksa saya pasang pada hari Senin dan hari tertentu saja biar enggak cepat rusak," katanya.
Diakui Sila, pendapatan yang diperolehnya dari BP3 Jambi memang sudah dinilai cukup sebagai penghargaan terhadap apa yang telah dilakukanya untuk aset sejarah itu. Hanya saja, untuk melakukan perawatan secara maksimal tentu masih sangat banyak keperluan yang semestinya dapat diperhatikan pemerintah. Menurutnya, dengan areal lahan luas tersebut dia hanya mampu memaksimalkan separuhnya dalam hal kebersihan dan perawatan, begitu juga dengan bagian dalam rumah. "Apalagi rumah bersejarah ini memang belum tersentuh pemugaran. Listrik belum ada, kamar mandinya hampir rusak. Bahkan sumur peninggalan sejarah pun kondisinya sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah atap dan beberapa bagian rumah yang mulai lapuk dimakan rayap," bebernya.
Dia berharap, kedepan aset sejarah ini dapat diperhatikan oleh pemerintah. Sehingga penataan, pengelolaan dan perawatannya akan lebih maksimal. Dengan demikian, nilai sejarah budaya di daerah ini tetap lestari sekaligus memberikan kontribusi besar bagi Napal Putih. (ependi harian- radar utara)

Minggu, 31 Januari 2016

LIBURAN dan JALAN-JALAN DI JOGJAKARTA





































LIBURAN dan jalan-jalan bareng memang asyik. Apalagi yang dikunjungi adalah daerah wisata yang sangat terkenal seperti Jogjakarta, Solo dan Bandung. Seperti gambar kami ketika ke daerah pariwisata tersebut di di atas: