Jumat, 25 Maret 2011

3 Penjudi Terminal Ditangkap


METRO-Polres Kota Metro dalam operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat), Sabtu (19/3) sekitar pukul 15.00 WIB lalu berhasil menggulung 3 dari sekian banyak para penjudi yang sering main di Terminal Kota Metro.
Sayangnya penangkapan ket 3 penjudi itu, 3 lainnya melarikan diri. Namun pihak Polisi sudah mengetahui identitas mereka yang melarikan itu.
Penangkapan para penjudi itu dijelaskan, Kapolres Metro, Nurohman Minggu (20/3) kemarin di Taman Kota Metro saat menyaksikan Motocross.
Menurut Kapolres, ke 3 penjudi yang berhasil diamankan itu masing-masing  Sodri bin Almi (alm), Rodi Sapriyadi bin Damiri(alm), dan Handri Suigiarto bin Sugiyono.
Sedangkan 3 penjudi yang melarikan diri masing-masing Alim, Simon dan Iwan. Kata Nurohman.
Di samping mengamankan ke 3 penjudi, polisi berhasil menyita uang tunai Rp 82.000,- dan sebuah HP merek lackBeryy Cina.
Dikatakan Nurohman, modeu perjudian mereka itu melalui HP, penjudi mempertaruhkan taruhan, kemudian membuka HP dan memilih gambar dadu yang ada di dalam HP itu.
”Pilihan mereka itu gambar dadu angka 1 sd 6,” ungkap Kapolres.
Saat ini ketiga penjudi itu sudah digelandangkan di Mapolres Metro, untuk diusut lebih lanjut. (RD-10)

Simpan PNS Di Salon, Digrebek Warga


METRO-Karena menyimpan seorang pemuda yang berstatus PNS di Salon ‘S” Jl Domba Hadimulyo Timur, Metro Pusat, seorang gadis bernama Susi dan pemuda PNS (belum diketahui namanya), digerebek masyarakat.
Warga mengrebek kedua insan berlain jenis itu, karena diduga telah berbuat mesum di salon milik Susi itu. 
Menurut Ketua RT 13 RW 06 Kelurahan Hadimulyo Timur, Simin (58) kepada LE, Minggu ((20/3) mengatakan, penggerebek warga itu dilakukan Sabtu malam Minggu (19/3) sekitar pukul 24.00 WIB, dirinya ditemani beberapa warga setempat.
Dikatakan Simin, warga di Rtnya itu sudah mencurigai kedua insan berlainan jenis itu, karena sudah 2 hari dua malam menginap di salon S milik Susi tersebut.
“Ketika didatangi warga, ternyata benar ada seorang lelaki di dalam rumah yang juga salon itu,” kata Simin seraya mengatakan, ketika mereka menanyakan kepada lelaki itu, jawabannya ia adalah seorang keamanan dan sudah izin sama Susi untuk menginap.
Namun, kata Ketua RT itu, saat diinterogasi, kedua insan berlainan jenis yang digerebek itu, tia-tiba dibawa oleh seorang bernama Rusli dari 15B Timur, yang katanya mau diselesaikan, karena perempuannya itu adeknya Rusli.
Karena mengaku sebagai kakaknya Susi, maka warga membolehkan Rusli membawa kedua orang itu, namun kami tidak tahu persis, ungkap ketua RT Simin.
Menuut warga Jl Domba yang menggrebek Susi di rumah kontrakannya itu, mengatakan, memang yang mencarikan rumah kontrakan Susi itu adalah Rusli, apakah benar Susi itu adik Rusli atau bukan, kami tidak tahu, ujar warga.(RD-10)