Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pariwisata. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Januari 2016

Muli Mekhanai Kota Metro 2014

Muli Mekhanai Kota Metro 2014
foto bersama dengan Sekdakot, Drs Ishak dan Kadis
Tata Kota, Ir Purwanto (Naim EP)

Rabu, 13 Januari 2010


Jumpa Pers
Pengacara KRH H Henry Yosodiningrat SH memberikan keterangan kepada wartawan seputar permohonan Praperadilannya terhadap Kapolres Kota Metro (Selasa, 12/1/2010) lalu di Griya Kebun 38 Metro, Lampung, Indonesia

Sabtu, 01 Agustus 2009

Bukit Daun View

Pemandangan yang indah di kaki Bukit Daun cukuplah mengesankan. Hijaunya hamparan daun teh yang memberikan pesona baru kawasan Bukit Daun menambah eksotiknya kawasan ini. Terletak di Kecamatan Bermani Ulu, tidak jauh dari Kampung Melayu (Ibukota Kecamatan). Jaraknya kira-kira 5 km dari Kampung Melayu dan sekitar 25 km dari Kota Curup. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga memudahkan wisatawan yang ingin menikmati sejuknya udara pegunungan. Disekitar kawasan perkebunan teh kita akan menjumpai sentra produksi komoditas pertanian berupa sayur-sayuran yang dikelola oleh masyarakat.



Panorama Bukit Daun menawarkan sejuta pesonanya, sangat potensial untuk kita kembangkan sebagai salah satu kawasan wisata yang dapat menyuguhkan berbagai keindahan dan kenyamanan dalam melepas lelah. Pembangunan pariwisata daerah Rejang Lebong juga cukuplah menjajikan bila kawasan Bukit Daun menjadi prioritas kedua setelah kawasan Selupu Rejang (Rudy).

Source :
http://kampungmelayu-rudiono.blogspot.com


Related Posts : Hill Daun, Tourism
Related Posts by Categories
Hill Daun
• Daun Hill - Bukit Daun

Minggu, 24 Mei 2009

Hotel horror stories


Hotel horror stories you won't believe

Inbox X

Reply to all
Forward
Reply by chat
Filter messages like this
Print
Add to Contacts list
Delete this message
Report phishing
Report not phishing
Show original
Show in fixed width font
Show in variable width font
Message text garbled?
Why is this spam/nonspam?
TripAdvisor
to me

show details May 21 (3 days ago)


Reply

Follow up message
Images are not displayed.
Display images below - Always display images from MemberUpdate@e.tripadvisor.com

Trouble viewing this e-mail? Click here.

TripAdvisor Member Update
15 Million Travelers From 190 Countries Planned Trips on TripAdvisor This Week! | May 2009

Where is this? Where is this?

Top 10: Romantic Destinations for Couples
1. Paris
2. Hawaii
3. Venice
4. New York City
5. San Francisco
6. Las Vegas
7. Rome
8. Aruba
9. Jamaica
10. Bora Bora

Find Hotels
Travelers Trust
City:
Check in:
Check out:
Price:
Adults:
Use this tool on our live site if it doesn't work in your e-mail program.


Hotel Horror Stories


"We returned to find a live mouse swimming in our toilet" More

"Have you ever been thrown out from your own hotel room?" More

"The only natural light came from a tiny slit window which was at ground level" More

"Oceanview is like saying the room faces Europe -- it is out there somewhere" More

"The noise was deafening, we had to shout at each other while in the room" More

"They didn't have drinking water!!!! They fill you a little jar when you check in, and that's it!!!" More

"After one night the roof of the building flew off" More
Old motel sign

Download Free Beach Guides!
Beaches - U.S. East Including beaches that:

Are clothing optional
Feature outdoor belly dancers
Have a lighthouse you can climb
Are covered in beautiful shells
Offer "soft, white sand and crystal waters."

Download
Beaches - U.S. West Including beaches that:

Let you get close to seals
Have trails with contemporary art works
Are great for collecting driftwood
Have wooded paths with amazing views
Feature old-fashioned rides for kids

Download

Recent Photos from TripAdvisor Travelers
New York by night
New York by night
By Norm_from_Seattle
View this Location
The beauty of Belgium
The beauty of Belgium
By Luc_De_Jaeger
View this Location
Sandman in Puerto Rico
Sandman in Puerto Rico
By PuertoRicanViajero
View this Location
Want your photo featured here? Post it on TripAdvisor and it could end up in the spotlight in next month's newsletter.

TripAdvisor

Please do not reply directly to this e-mail. This e-mail was sent from a notification-only address that cannot accept incoming e-mail. If you have questions or need assistance, ask us here.

Sabtu, 14 Februari 2009

Rute Jalur Pendakian


Taman Wisata Alam Gunung Kaba (1937 dpl)

Hari Kamis, 22 Januari 2009, saya bersama teman-teman kampus sepakat untuk menaiki gunung (bukit) Kaba di Curup, Bengkulu. Bagi saya pendakian ini merupakan pengalaman pertama. Sebagai pendaki junior, hal pertama yang muncul di pikiran adalah pendakian ini akan membosankan, melelahkan, menghabiskan uang dan waktu. Namun semua itu salah besar justru disinilah saya menemukan sebuah pandangan baru dari alam indah Indonesia.
Perjalanan dari kota Lubuk Linggau ke Curup sangat mengasyikan, sepanjang perjalanan mata kita disuguhkan pemandangan yang indah, perkebunan di kiri dan kanan jalan udara dingin nan sejuk menemani perjalanan yang menempuh waktu satu setengah jam itu. Sesampainya di pos penjagaan gunung, saya sempat mengobrol bersama penjaganya di tengah hamparan kebun jagung dan sayuran yang dingin, sesuatu yang tidak akan pernah saya temui di kota.
Sehabis menunggu teman-teman menunaikan sholat Jumat kami sepakat untuk langsung mendaki Bukit Kaba. Di tengah perjalanan menunju puncak gunung, kami berhenti sejenak di sebuah aliran sungai kecil dengan aliran air yang jernih. Penat dan letih seakan sirna. Akhirnya setelah berjalan dan mendaki di areal yang cukup terjal selama 2 jam kami sampai juga di puncak.
Inilah titik kulminasi dari semua letih dan lelah dalam perjalanan. Di puncak udara sangat bersih dan murni dengan pemandangan yang tak dapat saya ucapkan ditambah kabut yang membuat suasana lebih damai. Namun, semua perasaan tersebut seakan tercemar oleh banyaknya tumpukan sampah dan kotoran dari para pendaki gunung itu sebelumnya. Base camp pendaki tidak lagi menjadi tempat yang bersih dan sehat. Sungai yang menurut teman saya setahun yang lalu masih jernih dan mengalir kini keadaannya sangat kotor dan tidak lagi mengalir seperti dulu.
Oleh sebab itu, kami tidak dapat lagi menggunakan air dari sungai di puncak itu untuk keperluan kemah sehari-hari. Karena itu kami terpaksa mengambil air di tempat yang lain dengan konsekuensi jarak yang semakin jauh. Melihat semua itu, kami semua sepakat untuk membersihkan semua sampah dan kotoran yang ada di base camp dan membuatnya bersih seperti apa yang dilihat teman saya setahun yang lalu. Tentu bukan hal yang mudah untuk membersihkan sampah dan kotoran itu dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam bagi kami untuk membuatnya bersih.
Di tengah upaya pembersihan itu, banyak pula teman-teman pendaki yang lain (yang berasal dari luar provinsi) turut membantu kami dan sayangnya tak sedikit pula yang hanya melihat dan mencemooh karena menganggap apa yang kami lakukan hanyalah bentuk dari kesia-siaan belaka.
Setelah pembersihan kami mendirikan tenda dan dilanjutkan dengan memasak untuk makan malam. Tak lupa kami memastikan bahwa semua sampah kami telah dibuang dengan benar. Malam pertama di puncak gunung pun terlewati ditemani oleh ratusan bintang di langit dan kilauan lampu-lampu rumah penduduk di bawah gunung. Keesokan harinya kami menuju puncak tertinggi dari gunung Kaba dimana di sana ada kawah belerang.
Sekali lagi perjalanan ke puncak kawah lebih sulit daripada menuju puncak base camp, kontur daerahnya berbatu dengan kemiringan hampir 90 derajat. Rupanya dilokasi itu, telah dibangun anak-anak tangga oleh Pemerintah Daerah setempat sehingga memudahkan pendaki untuk menaiki puncak kawah. Rupanya bagi sebagian pendaki, fasilitas anak-anak tangga itu disalahgunakan sebagai tempat untuk vandalisme, banyak coretan-coretan dan graviti yang bertuliskan nama atau asal dari pendaki yang pernah mendaki di gunung itu. Hampir keseluruhan anak tangga penuh oleh coretan bahkan sampai ke pagar pembatas kawah. Tentu hal ini mengurangi keindahan dari pemandangan gunung Kaba tersebut. Salah satu teman saya sebenarnya telah mempersiapkan untuk menuliskan nama kelompok kami di anak tangga itu, namun karena desakan dari saya dan teman-teman yang lain maka niat itupun diurungkan. Karena kami yakin bahwa perjalanan jauh kami dari Palembang ke Bengkulu bukan untuk mengotori gunung namun menikmati keindahan alam yang tak dapat kami temukan disini.
Setelah 1 hari menginap di puncak gunung Kaba kami akhirnya turun, semua sampah dan kotoran yang kami tinggalkan selama menginap telah dibuang di tempat sampah. Boleh dikatakan kami meninggalkan Gunung Kaba dengan bersih seperti sebelum kami mendaki. Perjalanan pulang sama menariknya dengan perjalanan kami menuju puncak gunung.
Kini, saya telah berada di Palembang sebuah kota yang tak akan pernah sama dengan apa yang kami rasakan di puncak gunung Kaba. Kami pulang dengan hati yang senang dan puas bukan karena telah berhasil mendaki gunung dengan tinggi 1.300 meter di atas permukaan laut itu namun lebih kepada perasaan bahwa kami telah dapat menghargai alam Indonesia.
Usaha kecil yang saya dan teman-teman lakukan bukanlah usaha besar seperti yang telah dilakukan oleh Pahlawan-pahlawan besar Indonesia dan orang-orang yang telah mengorbankan nyawa dan raganya demi tegaknya negara Indonesia. Apa yang kami lakukan adalah usaha kecil yang dapat kita lakukan bersama, usaha kecil inilah yang sudah seharusnya dilakukan oleh semua rakyat Indonesia sesuai dengan bidangnya masing-masing karena saya yakin kita memiliki usaha-usaha sendiri baik itu kecil atau besar untuk membangun bangsa ini seperti apa yang telah diperjuangkan oleh Pahlawan kita. Usaha kecil akan mengubah Indonesia karena Aku untuk Bangsaku dimulai dari hal kecil.
Berwisata ke provinsi Bengkulu khususnya kabupaten Rejang Lebong maka tak lengkaplah perjalanan anda jika belum menikmati keindahan Tawan Wisata Alam Bukit Kaba (1937 Mdpl). Jika anda adalah seorang penikmat wisata petualangan (adventure) tempat inilah jawabannya.
Di kawasan wisata ini anda akan disuguhkan berbagai macam keindahan dalam sekali rute perjalanan mulai dari perkebunan sayur dan buah, budaya dan adat istiadat yang khas, rute perjalan yang menantang, pemandangan kawah hidup dan kawah mati, panorama yang indah, ataupun mendirikan basecamp (tenda) untuk menginap (camping) guna menyaksikan indahnya gemerlap bintang dan kerlap kerlip ibu kota kabupaten (curup) pada malam hari.
Bukit kaba (1937 Mdpl) terletak di kecamatan Selupu Rejang berjarak sekitar 104 Kilometer dari ibukota propinsi Bengkulu, atau sekitar 19 Kilometer dari ibukota kabupaten Rejang lebong. Persimpangan menuju bukit kaba (Ds. Sumber Bening) merupakan jalur lintas sumatera yang menghubungkan provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera selatan dengan kota terdekat adalah Lubuk Linggau (Sumsel) dan Kota Curup (Bengkulu).
Berikut Rute perjalanan yang dapat ditempuh untuk menuju wisata Alam Bukit kaba :
1. Dari ibukota provinsi Bengkulu carilah mobil angkutan umum jurusan ke kota Curup (terminal Pasar Panorama) ongkos saat ini Rp 20.000 waktu tempuh sekitar 2 jam.
2. Dari Curup (terminal Simpang Nagk) naik mobil angkutan desa (angdes) jurusan Desa Sumber Bening (Simpang Bukit Kaba), ongkosnya sekitar Rp 7.000 ditempuh dalam waktu 1 jam.
3. Sampai Simpang Bukit Kaba, untuk ke Visiting Centre (Gerbang Rimba) ada beberapa alternatif transportasi dapat digunakan (jam 08.00 WIB s/d 16.00 WIB); )1) naik Angdes (Rp.5000), (2) naik Ojek (Rp 15.000) waktu 1/2 jam atau (3) naik GL (alias goyang lutut)/ jalan kaki lebih kurang 2 jam perjalanan. Selama rute ini kita akan menikmati pemandangan rumah-rumah penduduk, perkebunan sayur, buah dan palawija
4. Di di gerbang rimba visitting centre lakukanlah registrasi pendakian, maksudnya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Wajib! Jangan lupa logistik harus maksimal.
5. Selanjutnya dapat memilih 2 route; (1) via jalan aspal yang kondisinya rusak parah (jika menggunakan kendaraan disarankan 4wheels atau motor trail) dan (2) route pendakian.
6. Jika via jalur pendakian akan ditemui sumber mata air pertama yang mengandung belerang untuk mencuci dan membersihkan tubuh.
7. Selanjutnya, ada persimpangan yang mempertemukan ke satu titik. Route kanan menuju pemandian air panas dan kiri jalur pendakian normal.
8. Selama perjalanan menuju (camping ground) tempat berkemah akan melewati vegetasi hutan tropis yang rapat, dan jika beruntung anda akan menyaksikan segerombolan siamang yang menemani anda. Semakin pepohonan menjadi rendah maka anda semakin dekat dengan camping ground yang ditandai dengan sebuah kubah yang berfungsi sebagai tempat pemantauan aktivitas gunung berapi.

Catatan.
1. Jika anda berada di kubah (shelter) sumber air anda dapat mencari di depan dan dibelakang kubah.
2. Pilih jalur kanan untuk menuju puncak dan tangga seribu, saksikan pemandangan kawah dari atas.
3. Pilih Jalur kiri ke Kawah hidup dan kawah mati dari dekat.
objek wisata ini ramai dikunjungi para petualang/pendaki gunung pada hari-hari libur dan besar nasional

Sumber : 1. www.pelangibiru.com
2. http://dionbarus.wordpress.com

Air Terjun Sekudun



Ayo Tejun Sekudun / Air Terjun Sekudun




Keistimewaan air terjun ini adalah air terjunnya kembar / ada dua pada satu lokasi. Air Terjun Sekudun adalah air terjun yang terletak di desa Apur, 3 km dari Kepala Curup-Rejang Lebong. Sekudun berasal dari bahasa Lembak yang berarti kembar. Air terjun ini berasal dari Air Kati. Letaknya di penurunan Tebing Kati desa Apur. Tebing Kati ini dilewati oleh jalan aspal, dimana jalannya curam, sehingga sehingga kita harus hati-hati sewaktu turun dan naik tebing ini.
Diposkan oleh Rejang Lebong di Selasa, Februari 10, 2009 0 komentar
Senin, Februari 09, 2009

Minggu, 30 November 2008

Berendam Air Panas di Rejang Lebong


pariwisata

Selasa, 11 November 2008 | 12:22 WIB
Suban Air Panas yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong, merupakan salah satu situ budaya yang juga menjadi obyek wisata andalan di daerah itu. "Kami menjadikan Suban Air Panas sebagai obyek wisata, tapi karena statusnya sebagai situ budaya maka kegiatan wisata tidak boleh mengganggu kondisi kawasan itu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Edi Nevian di Bengkulu, Senin (10/11).

Menurut dia, Suban Air Panas saat ini cukup ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, termasuk dari Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau (Sumsel).

"Para wisatawan banyak berkunjung ke lokasi itu, karena selain bisa menikmati keindahan alam yang sejuk juga bisa ’memanjakan’ diri dengan berendam di air panas," ujarnya.

Suban Air Panas merupakan kawasan pemandian alam yang bersumber dari mata air panas. Guna memberikan pelayanan bagi para wisatawan, pemerintah daerah telah membangun sarana penunjang di lokasi itu di antaranya kolam renang, tempat peristirahatan dan rekreasi keluarga.

Di kawasan ini juga terdapat dua buah air terjun yang mengalir dari bukit dengan ketinggian masing-masing 75 meter dan 50 meter. Air terjun ini juga merupakan sumber air alam pegunungan yang sejuk dan jernih serta sehat untuk mandi.

Tak jauh dari lokasi tersebut juga terdapat perkebunan stroberi milik masyarakat setempat dan obyek wisata Danau Mas Harun Bestari (DMHB) yang memberikan layanan wisata keliling danau menggunakan perahu dan motor boat.

"Panorama alam yang indah dan elok di sepanjang perjalanan menuju lokasi membuat pengalaman tersendiri bagi liburan keluarga yang indah," kata Edi Nevian.

Lokasi ini mudah dijangkau dan hanya 15 menit perjalanan atau enam kilometer dari kota Curup dan 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda empat atau sekitar 90 Km dari Bandara Fatmawati Kota Bengkulu.
"Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke lokasi itu sangat mudah, karena ada kendaraan angkutan umum dari Kota Bengkulu, yang siap mengantar setiap saat," ujarnya.
Menurut Edi, bagi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh khas Rejang Lebong juga banyak terdapat di sekitar kawasan itu, mulai dari sale, kacang dan marning (jagung goreng) serta jenis penganan lainnya.

Minggu, 21 September 2008

BENTENG FORT MARBOROUGH

BENTENG FORT MARBOROUGH
by: dpr.go.id
Pendidikan sejarah di bangku sekolah merupakan salah satu mata pelajaran yang tergolong penting bagi semua siswa. Mata pelajaran tersebut dapat dikatakan sebagai dasar pengenalan siswa akan sejarah bangsanya. Alur sejarah maupun tempat bersejarah Indonesia yang ada sejak zaman kerajaan hingga perjuangan merebut kemerdekaan tidak boleh hilang ditelan waktu.
Salah satu peninggalan bersejarah bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan adalah Benteng Fort Marborough di Bengkulu. Keberadaan benteng ini sampai sekarang jarang diketahui masyarakat meskipun perannnya sangat penting pada masa itu.
Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi X DPR yang membidangi Pendidikan Nasional, Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan serta Pemuda dan Olahraga dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2007-2008 melakukan Kunker ke Provinsi Bengkulu. Tim yang dipimpin Ketua Komisi X DPR Irwan Prayitno menemukan kurangnya perhatian yang diberikan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terhadap Benteng Fort Marborough.
Dalam Kunker tersebut, Ketua Tim Irwan Prayitno (F-PKS) menilai pendidikan di SD dan SMP di seluruh Indonesia harus ada pelajaran sejarah, termasuk sejarah kemerdekaan. Menurutnya salah satu daerah bersejarah dalam era merebut kemerdekaan dari penjajah adalah Bengkulu, terutama Benteng Fort Marborough.
Irwan berharap agar pendidikan untuk SD dan SMP perlu diinsentifkan juga kepada pelajaran yang berkaitan dengan sejarah dan perjuangan merebut kemerdekaan, sehingga dengan demikian Bengkulu akan menjadi satu tempat kunjungan bagi para pelajar dan juga masyarakat untuk melihat sejarahnya dan mengenang perjuangan para tokoh-tokoh pendahulu sebelumnya.
“Di Bengkulu banyak peninggalan-peninggalan sejarah,” kata Irwan.
Peninggalan sejarah di Bengkulu dapat terlihat sejak masa merebut kemerdekaan hingga zaman pemerintahan Soekarno. Irwan menilai tempat-tempat bersejarah tersebut jangan sampai hilang dan tidak diketahui generasi yang akan datang.
“Peninggalan sejarah di wilayah ini dapat terlihat sejak era perjuangan melepaskan dari penjajahan. Bahkan dari zaman abad 18 kolonial sampai kepada datangnya Soekarno untuk kemerdekaan merupakan sejarah yang sangat berharga bagi bangsa ini, ” ujarnya.
Hal senada diungkap Anggota Tim Kunker Aan Rohanah (F-PKS) yang menilai Benteng Fort Marborough merupakan bukti sejarah bagi Indonesia. Benteng tersebut menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan.
Ia meminta supaya keberadaan benteng ini dapat terus dijaga dan disosialisasikan melalui mata pelajaran sejarah yang diajarkan di bangku sekolah.
“Sebab ini ‘kan bukti sejarah perjuangan di Indonesia yang pernah dijajah oleh negara lain,” katanya.
Aan Rohanah berharap keberadaan Benteng Fort Marborough di Bengkulu dapat menjadi bagian sejarah dunia, tidak hanya bagi Indonesia. Selain menjadi bagian sejarah dunia, keberadaan benteng itu juga dapat memacu semangat perjuangan anak bangsa.
“Untuk bisa menjadi pemacu semangat perjuangan anak bangsa sekaligus juga untuk menunjukan perdamaian dunia, ini perlu juga dijadikan sebagai sejarah dunia untuk kalangan lain, tidak hanya untuk bangsa Indonesia,” tegasnya.
Dalam Kunker, Aan menyarankan supaya pemerintah daerah Bengkulu membuat terobosan-terobosan yang dapat diakses pemerintah pusat. Dengan membuat terobosan yang dapat diakses pemerintah pusat maka secara otomatis akses ke dunia internasional juga terbuka sehingga potensi pariwisata diketahui masyarakat luas.
“Nanti pusat ikut membantu untuk melakukan hal-hal yang bisa diakses oleh dunia internasional dalam kepariwisataan,” katanya.

Potensi Pariwisata
Keberadaan Benteng Fort Marborough yang memiliki sejarah bagi Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya mempunyai potensi pariwisata yang belum tergali. Promosi yang kurang dilakukan pemerintah setempat menjadikan keberadaan benteng bersejarah tersebut tidak diketahui masyarakat luas.
Menurut Anggota Tim Kunker Ruth Nina M. Kedang (F-PDS), perlu ada kiat-kiat yang dilakukan pemerinath pusat dan pemerintah daerah Bengkulu dalam mempromosikan tempat bersejarah yang ada di wilayahnya, khususnya Benteng Fort Marborough.
“Pertama harus ada komitmen dari pemerintah daerah menjadikan ini sebagai desinasi wisata nasional,” katanya.
Lebih jauh Ruth Nina menjelaskan bahwa pemerintah daerah harus giat melakukan promosi potensi pariwisata yang ada. Promosi tersebut dapat dilakukan melalui event-event yang dapat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Bengkulu.
“Pemerintah daerah juga harus giat melakukan event-event, harus melakukan pemasaran ke seluruh Indonesia ataupun ke dunia untuk menarik wisatawan mancanegara ataupun domestik untuk datang ke Indonesia, khususnya Bengkulu. Yang penting adalah pengembangan desinasinya melengkapi fasilitas dan event-event sebagai sarana promosi pariwisata,” ujarnya.
Nina menjelaskan bahwa daerah di Indonesia tidak seluruhnya pernah dijajah Inggris. Pendirian benteng pada masa itu juga menjadi daya tarik tersendiri dari sisi pariwisata saat ini.
“Tidak banyak daerah-daerah kita yang pernah dijajah oleh Inggris, apalagi mendirikan benteng pada zaman kolonial. Jadi sangat bagus, sangat baik untuk dijadikan potensi pariwisata nasional,” katanya.
Sementara itu Ferdiansyah (F-PG) meminta pemerintah daerah Bengkulu untuk serius menggarap potensi pariwisata yang ada diwilayahnya. Hal ini juga sebagai pendukung tahun kunjungan wisata Indonesia atau Visit Indonesia Year 2008.
“Kalau memang Bengkulu dijadikan salah satu obyek wisata apalagi menjadi salah satu kunjungan wisatawan mancanegara dalam konteks Visit Indonesia Year 2008 memang yang harus segera dipersiapkan adalah bagaimana mengemas semua potensi yang ada sehingga menarik untuk dikunjungi,” ungkapnya.
Ferdiansyah menilai potensi pariwisata yang ada di Bengkulu tidak kalah dengan yang ada di wilayah ataupun negara lain. Guna menunjang potensi pariwisata Bengkulu maka perlu disiapkan sumber daya manusia yang sangat memadai.
Ferdiansyah berharap pemerintah daerah setempat dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang memadai. Kemampuan tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan asing untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu. Menurutnya dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten dapat meninggalkan kesan yang baik bagi wiatawan yang datang sehingga ketika mereka kembali ke negaranya akan menceritakan betapa terkesannya tempat wisata dan pelayanan yang diberikan di Bengkulu.
“Kalau soal obyek wisata yang ada di Indonesia tak kalah bagusnya dengan negara lain, bahkan melebihi daripada obyek-obyek wisata yang ada di dunia,” tegas Ferdiansyah. (iw)