Jumat, 25 Maret 2011

PERIKSA—Kasat Sabhara Polres Kota Metro, Kompol Lady sedang mndeteksi dan melakukan pemeriksaan ekstra hati-hati terhadap kedua bungkusan yang diduga paket bom buku. Namun, setelah dideteksi menggunakan alat detektor, ternyata isi kedua bungkusan tersebut hanyalah Tafsri Alquran, Alquran, sejarah para Nabi, sajadah, kopiah dan lainnya. FOTO NAIM EP/LE

Diduga Bom Buku


PERIKSA—Kasat Sabhara Polres Kota Metro, Kompol Lady sedang mndeteksi dan melakukan pemeriksaan ekstra hati-hati terhadap kedua bungkusan yang diduga paket bom buku. Namun, setelah dideteksi menggunakan alat detektor, ternyata isi kedua bungkusan tersebut hanyalah Tafsri Alquran, Alquran, sejarah para Nabi, sajadah, kopiah dan lainnya. FOTO NAIM EP/LE

Foto Lepas

DITEMUKAN—Dua bungkusan seperti paket bom buku, Jumat (25/3) sekitar pukul 06.30 WIB kemarin ditemukan di depan mulut Gang Padi Jl Hasanuddin 21B Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro, membuat warga kota itu geger dan takut kalau-kalau kedua bungkusan berisi Alquran, Tafsir Alquran, sejarah para Nabi, sajadah dan kopiah itu merupakan paket bom buku yang saat ini masih menjadi pusat perhatian aparat keamanan di Indonesia. FOTO NAIM EP/LE

Pengedar Ganja Metro, Dicokok


METRO-Seorang pengedar dan pemakai narkoba jenis ganja siap pakai yang sering beroperasi di kawasan RS Mardi Waluyo dan sekitarnya, berhasil diamankan Sat Narkoba Polres Kota Metro.
Penangkapan pengedar ganja bernama Bamang (35) terseut dilakukan, Kamis (17/3) sekitar pukul 15.30 WIB lalu di seberang RS Mardi Waluyo Metro atau di Jl Jend Sudirman Ganjaragung.
Menurut Kassat Narkoa Polres Metro, AKP Langgeng kepada koran ini, penangkapan Bambang, boleh dikatakan secara kebetulan, pada saat anggotanya melakukan tugas patroli  rutin.
Saat itu, jelas Langgeng, petugasnya melihat ada seorang pria yang duduk di seberang jalan RS Mardi Waluyo. Naluri petugas kami bereaksi cepat, pria yang duduk itu didatangi.
Dalam penjelasannya, Kasat Narkoba bersamaa Kasubag Humas Polres Metro, AKP Sunarto Suyib Senin (21/3) kemarin mengatakan, petugas kami merasa curiga dengan Bamang yang duduk lesehan di pinggir jalan.
Saat petugas kami sudah didekat  Bambang, melihat di dalam helmnya ada bungkusan. Ketika diambil an dibuka ternyata bungkusan itu berisi daun ganja kering siap pakai seberat7 gram.
Menurut Bamang ketika ditanya petugas, ia memang sedang menunggu pembelinya yang masih berda di RS Mardi Waluyo dan daun ganja itu sendiri ia peroleh dari Ridwan warga BD 22 Hadimulyo, Metro Pusat.  
Tersangka Bambang sebagai pemilik atau penyimpan ganja dan dijerat dengan Pasal 111 UU No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal 4 tahun.
“Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk melakukan penangkapan terhadap Andi dan Ridwan,” kata Langgeng. (RD 10)

Rumahnya Dibangun Pejabat


Mbak Sukarni Lega
METRO-Kegembiraan Mbok Sukarni (61) warga RT 3 RW 01 Kelurahan Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro, memang beralasan. Janda dengan 7 orang anak itu, sejak lama mendiami rumah yang sangat-sangat tidak layak.
Hari bahagia Mbah Sukarni itu terjadi, Minggu (20/3) kemarin, apalagi melihat antusiasnya warga tetangganya ikut membangun rumahnya dengan dana bantuan dari pejabat Pemkot Metro yang duduk di staf ahli.
Rumah berukuran 6 X 9 meter milik mbah Sukarni pun, pagi Minggu kemarin sudah mulai dibangun dan rencananya akan selesai beberapa hari mendatang.
Tentu saja, bantuan tak terduga untuk membangun ruah itu, memang tidak pernah terbayangkan oleh mbah Sukarni. Tapi, Tuhan menghendaki lain dengan memberikan bantuan kepadanya melalui pejabat Pemkot Metro.
Sejak lama mbah Sukarni sudah ditinggal mati suaminya, sampai kemarin ia di rumahnya yang lama ditemani 2 orang anaknya, sedangkan 5 anaknya yang lain sudah misah, karena sudah berumah tangga.
Rasa bangga, suka cita, membuat mbah Sukarni berkali-kali mengucapkan ucapan terima kasih kepada Tuhan, karena membantu kehidupanya melalui pembangunan rumahnya oleh pemerintah.
Menurut Lurah Yosomulyo, H Dasim Saputra SH kepada LE di lokasi pembangunan rumah mbah Sukarni  mengatakan, di daerah itu ada 3 rumah yang diuusulkan untuk dibedah.
”Tapi, sekarang baru rumah mbah Sukarni yang dibedah,” jelas Dasim. (RD-10)

3 Penjudi Terminal Ditangkap


METRO-Polres Kota Metro dalam operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat), Sabtu (19/3) sekitar pukul 15.00 WIB lalu berhasil menggulung 3 dari sekian banyak para penjudi yang sering main di Terminal Kota Metro.
Sayangnya penangkapan ket 3 penjudi itu, 3 lainnya melarikan diri. Namun pihak Polisi sudah mengetahui identitas mereka yang melarikan itu.
Penangkapan para penjudi itu dijelaskan, Kapolres Metro, Nurohman Minggu (20/3) kemarin di Taman Kota Metro saat menyaksikan Motocross.
Menurut Kapolres, ke 3 penjudi yang berhasil diamankan itu masing-masing  Sodri bin Almi (alm), Rodi Sapriyadi bin Damiri(alm), dan Handri Suigiarto bin Sugiyono.
Sedangkan 3 penjudi yang melarikan diri masing-masing Alim, Simon dan Iwan. Kata Nurohman.
Di samping mengamankan ke 3 penjudi, polisi berhasil menyita uang tunai Rp 82.000,- dan sebuah HP merek lackBeryy Cina.
Dikatakan Nurohman, modeu perjudian mereka itu melalui HP, penjudi mempertaruhkan taruhan, kemudian membuka HP dan memilih gambar dadu yang ada di dalam HP itu.
”Pilihan mereka itu gambar dadu angka 1 sd 6,” ungkap Kapolres.
Saat ini ketiga penjudi itu sudah digelandangkan di Mapolres Metro, untuk diusut lebih lanjut. (RD-10)

Simpan PNS Di Salon, Digrebek Warga


METRO-Karena menyimpan seorang pemuda yang berstatus PNS di Salon ‘S” Jl Domba Hadimulyo Timur, Metro Pusat, seorang gadis bernama Susi dan pemuda PNS (belum diketahui namanya), digerebek masyarakat.
Warga mengrebek kedua insan berlain jenis itu, karena diduga telah berbuat mesum di salon milik Susi itu. 
Menurut Ketua RT 13 RW 06 Kelurahan Hadimulyo Timur, Simin (58) kepada LE, Minggu ((20/3) mengatakan, penggerebek warga itu dilakukan Sabtu malam Minggu (19/3) sekitar pukul 24.00 WIB, dirinya ditemani beberapa warga setempat.
Dikatakan Simin, warga di Rtnya itu sudah mencurigai kedua insan berlainan jenis itu, karena sudah 2 hari dua malam menginap di salon S milik Susi tersebut.
“Ketika didatangi warga, ternyata benar ada seorang lelaki di dalam rumah yang juga salon itu,” kata Simin seraya mengatakan, ketika mereka menanyakan kepada lelaki itu, jawabannya ia adalah seorang keamanan dan sudah izin sama Susi untuk menginap.
Namun, kata Ketua RT itu, saat diinterogasi, kedua insan berlainan jenis yang digerebek itu, tia-tiba dibawa oleh seorang bernama Rusli dari 15B Timur, yang katanya mau diselesaikan, karena perempuannya itu adeknya Rusli.
Karena mengaku sebagai kakaknya Susi, maka warga membolehkan Rusli membawa kedua orang itu, namun kami tidak tahu persis, ungkap ketua RT Simin.
Menuut warga Jl Domba yang menggrebek Susi di rumah kontrakannya itu, mengatakan, memang yang mencarikan rumah kontrakan Susi itu adalah Rusli, apakah benar Susi itu adik Rusli atau bukan, kami tidak tahu, ujar warga.(RD-10)

Senin, 07 Februari 2011

Uang sumbangan Dikembalikan


*Komite SMPN 10
Sempat menjadi debat publik di Metro tentang sumbangan orangtua/walimurid ke SMP Negeri 10 Metro tahun 2010, akhirnya pihak sekolah dan komite SMPN 10 Metro, mengembalikan suang sumbangan tersebut.
Hal itu dilakukan, Sabtu (5/2) lalu di SMPN 10 Metro yang dihadiri orangtua/wali murid yang sudah memberikan sumbangan, komite sekolah dan pihak sekolah sendiri.
Jumlah uang sumbangan yang akan dikembalikan seluruh sebesar Rp 8.200.000,- sesuai dengan uang uang yang telah terkumpul sebagaimana dijelaskan Ketua Komite SMPN 10, Zulkarnain kepada koran ini, Sabtu (5/2) lalu.
“Keputusan pengembalian uang sumbangan oleh Komite SMPN 10 itu dilakukan, Sabtu (5/2) lalu dalam rapat komite dan dewan guru SMPN 10,” kata Zul.
Menurut ketua komite SMPN 10 itu, semula ketika kepala SMPN 10 masih dijabat pejabat lama, mereka sepakat  untuk mengurangi keadaan becek seputar sekolah tersebut dengan jalan meminta bantuan sumbangan kepada orangtua/walimurid.
“Akan tetapi, setelah jabatan kepala SMPN 10 diganti dan sekolah itu mendapat bantuan dana untuk pembuatan paping blok dan pagar, akhirnya kami sepakat untuk mengembalikan uang sumbangan tersebut,” jelas Zulkarnain.
Memang, kata Zul sekolahnya itu kalau hari hujan becek, sehingga menyulitkan anak-anak untuk sampai ke sekolahnya. Dengan kondisi seperti itu saat itu, tyerciptalah ide untuk minta sumbangan, guna membuat paping blok sekeliling sekolah.
“Alhamdulillah, semuanya sudah berakhir dan uang sumbangan yang sudah masuk kami kembalikan,” kata Zul—panggilan akrab ketua komite SMPN 10 itu kepada harian ini, Sabtu (5/2) lalu.
Dijelaskannya, dengan adanya bantuan dari Pemkot Metro sebesar Rp 205.000.000,- program pemapingan dan pemagaran sekolah sudah dapat dikerjakan tahun 2011, dan uang sumbangan dapat dikembalikan ke orangtua/walimurid.
Menyinggung jumlah uang sumbangan yang diminta yang sudah terkumpul, Zul mengakaui baru Rp 8.200.000,- dan, kata dia, uang itu segera dikembalikan.
“Semoga dengan dikembalikannya uang sumbangan itu, tidak ada lagi persoalan yang harus dikhawatirkan,” ungkapnya. Walau demikian, Zul mengakui, semuanya ada hikmahnya.
Yang jelas, kata dia semua pihak menginginkan SMPN 10 Metro dapat lebih maju, berkualitas dan berprestasi dan mampu menyamai sekolah setingkat lainnya yang ada di daerah kota itu.
Sementara itu, Kepala SMPN 10, Drs Marsidi mengatakan, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini peduli dengan sekolah yang ia pimpin.
“Terutama kerja keras komite sekolah yang turut andil membangun dan membesarkan SMPN 10-,” ungkapnya. (RD-10).

Metro Berikan Langsung Bonus Atlet



Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, memberikan penghargaan setinggi-tinginya kepada para atletnya yang mampu menukir prestasi dan meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung VI tahun 2010, berupa tanda tali asih atau bonus yang lebih dikenal dengan reward.
Hal itu disampaikan dengan rasa haru oleh Walikota Metro, H Lukman Hakim SH MM, Senin (7/2) kemarin di Aula Pemkot Metro saat memberikan reward kepada atlet Kota Metro yang berprestasi.
Lukman Hakim mengatakan, dirinya dan seluruh Muspida serta masyarakat Kota Metro sangat bangga dengan prestasi atlet yang sudah berjuang maskimal di arena Porprov Lampung VI tahun 2010.
”Saya menyatakan sangat bangga, karena atlet yang berlaga di Porprov Lampung VI tahun lalu, adalah asli atlet Kota Metro,“ ungkap Lukman Hakim dihadapan sekitar 300 para undangan yang menghadiri acara pemberian tali asih tersebut.
Walaupun nilainya tidak seberapa, namun kata Walikota Metro, bonus yang diberikan kepada para atlet beprestasi di Porprov ke VI 2010 naik dan semuanya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Kota Metro.
Lukman Hakim menegaskan dirinya tidak merasa kalau prestasi atlet Kota Metro menurun dibandingkan perolehan medali pada Porprov V 2006 di Kota Metro.
”Kita harus akui, atlet kabupaten/kota lainnya mengalami kemajuan,“ ujar dia yang disambut aplus para undangan yang gegap gempita.
Yang penting, harap walikota, di masa akan datang pembinaan, pelatihan dan displin berlatih para atlet perlu ditingkatkan, akan mendapat prestasi terbaik di event-event olahraga tingkat Nasional.
”Saya yakin, banyak atlet Metro yang akan dikirim ke PON tahun 2012 di Riau, karena atlet Kota Metro menunjukan prestasi yang sangat optimal,” ujar Lukman Hakim.
Sementara itu, dalam laporan Kontingen Porprov Kota Metro 2010 yang disampaikan Sekretaris Kontingen, Naim Emel Prahana SH menjelaskan, pada Porprov Lampung ke VI tahun 2010 di Menggala, Tulangbawang, Kota Metro mengikuti 13 cabang olahraga.
Cabang-cabang olahraga tersebut, kata Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga (KO) Kota Metro itu, terdiri dari Sepakbola, Bola Voly, Bola Basket, Karate, Atletik, Pencak Silat, Judo, Taekwondo, Kempo, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Bulutangkis dan Catur.
Sedangkan jumlah personil kontingen Porprov berdasarkan SK Walikota No 314/KPTS/KO-KM/2010 tanggal 2 Desember 2010 sebanyak 242 orang.
Jumlah itu, ungkap Naim terdiri dari atlet  putra (124), atlet putri  (69),  pelatih (36) manager (13),  ditambah dengan personil kontingen sebnyak 33 orang. Di dalam laporan kontingen Porprov Kota Metro itu terungkap selama Porprov VI 2010 berlangsung banyak atlet Kota Metro yang berlaga mengibarkan bendera kabupaten/ kota lainnya.
Namun, kata Sekum KO-KM, pihaknya tidak pernah berkecil hati dengan kondisi seperti itu, karena sudah kebiasaan.
”Kami tetap bertyekaf, apapun alasannya untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada atlet asli Kota Metro, guna meningkatkan kualitas dan prestasi melalui kekikutsertaan merekla di berbagai kejuaraan,” urai Naim.
Di Porprov VI Lampung 2010 total medali yang diperoleh Kontingen Kota Metro sebanyak 164 buah medali terdiri dari medali emas 20, perak 19 dan perunggu 37 medali.
Tali asih yang diberikan Walikota Metro kepada para atlet berprestasi kemarin jumlahnya sebesar Rp 294 juta sesuai dengan SK No 51/KPTS/D.4/2011 tentang penetapan penerrima penghargaan Yang Berdedikasi Dan Berprestasi Di Kota Metro.
Setiap peraih medali emas perorangan menerima Rp 5 juta, perak Rp 3 juta, perunggu Rp 1,5 juta. Untuk beregu, peraih emas memperoleh 2 X perolehan bonus peraih emas perorangan, dan demikian pula perak dan perunggu.
Pemerintah Kota Metro, juga memberikan uang pembinaan kepada para magajer dan pelatih cabang olahraga yang berprestasi optimal tahun 2010, khususnya di arena Porprov Lampung Vi tahun 2010 di Menggala, Tulangbawang.
Dua cabang olahraga yang melampau target masing-masing Perncak Silat dan Judo dengan perolehan medali 20 emas (judo) dan Pencak Silat dengan total meadli 21 buah.
Bonus atlet kemarin diserahkan langsung usai acara pembukaan pemberian tali asih kepada para atlet. (RD-4/RD10)