Senin, 20 Juni 2016

Selanjudnya




Hari ini
apakah yang sedang terjadi atau
sesudahnya
rindu bersebab cinta penuh karena pesona
gelisah pun menyeringai menyambut
lelah istirahat di punggung bumi
hari ini hidup akan mati karena kehidupan selanjudnya.

1 Januari 2016


Seyogyanya
(1)
Kita pernah berdiri di dekat pagar bambu
Tepian jalan debu bertemu penantian
Bulan bercakap di liku kata-kata itu

Pagi itu di depan aku duduk dibayangan pemburu
Jemarinya sibuk menyanyikan tarian pagi
Ingatkan penghuni soal bencana

Seorang tamu mengenakan baju serba bludru dan sutera
dari secarik kertas catatan kumal dan berdebu
Seluruhnya cuma satu di sisiku
Waktu itu sudah berlalu

(2)
Dari sini juga sungai mengalir jauh jalannya berliku
Sampai teras rumah keraguan masih membisu
Di antara kita

Kau masih lantang menuding pengelola kota
Penghancur cerita lama pada catatan itu penting
Sampai di dekat sini kalau cinta itu tidak teraba lagi
Rasa pertemuan malam hari dan sumpah terik mata hati
Menghujam jantungku tetap di sini berdiri
Menatapmu wahai sahabat hati

(3)



Minum Kopi di Matahari

hangat kopi pagi bersama matahari
hampir menebarkan senyum siangnya
kehidupan mulai merayapi sejengkal tanah
rumah-rumah penghuni bumi
dan kamar-kamar yang hilang
tempat bercinta berharmonika

catatannya ditulis lagi
sederetan hati gundah
mengalir di atas darah beku
raih mahligai tak sampai-sampai

menikmati kopi pagi ini
sebelum dingin sebelum habis
kusisakan di hamparan hari-hari
meninggalkan senda gurau

matahari terus berjalan
tak terhalang awan hitam
rumah-rumah dihimpit besi dan beton
lagi, penghuni lari sejak pagi
baru kembali di malam hari
menghidupkan kehidupan anak-anak
negeri ini sudah semakin tipis dan tajam

hanya karena sinetron keluarga berantakan
hanya karena handphone suami isteri bubaran
hanya karena gengsi anak-anak mencari sensasi
hanya karena rokok banyak nyawa melayang
wajah dan matahari saling menerkam.

Januari 2016


Semua Mati

kata langit di kaki bukit
diiringi waktu kamar-kamar berdebu
kata ditinggalkan di rupa rindu
pintu jendela berduka cita
jerit hati gemuruh halilintar
mencekam, diam dan mati
permainan sudah terlalu jauh
api sudah sulit dipadamkan
teduh selama waktu
tak berindu dan berumah
semua mati, mati rasa.

Januari 2016.

Kamis, 16 Juni 2016

Masjid Agung Tuban

Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia

Masjid Agung Tuban

Bagian dalam Masjid


Masjid Agung Tuban terletak di Kelurahan Kutarejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Masjid Agung Tuban ini dulunya bernama Masjid Jami. Masjid yang dibangun pada tahun 1894 ini memiliki konsep bangunan yang unik mirip bangunan 1001 malam. Ornamen-ornamen masjid ini sangat menarik dengan kubah besarnya yang berwarna biru dan kuning. Bagian dalam masjid banyak menggunakan pola lengkungan untuk menghubungkan tiang penyangga sehingga menghasilkan pola ruang dengan kolom-kolom. Pintu dan mimbarnya terbuat dari kayu dengan ukiran arsitektur khas jawa klasik. Di malam hari, warna-warni cantik dari Masjid Agung Tuban ini semakin menambah pesonanya. Sekitar sepuluh meter dari Masjid Agung Tuban, berdirilah Museum Kembang Putih yang menyimpan berbagai benda bersejarah seperti kitab Al-Quran kuno dari kulit, keramik Cina, pusaka, sarkofagus, dan lainnya.

Masjid Agung Sumenep, Madura

Serial Masjid Paling Mempesona di Idnonesia


 Masjid Agung Sumenep

Masjid jamik Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid Agung Sumenep ini dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala dengan arsitek Lauw Piango pada tahun 1779 M. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1787 M. Arsitekturnya banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura. Masjid Agung Sumenep ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 50 meter di sebelah barat masjid. Di halaman masjid, tumbuh pohon sawo dan pohon tanjung yang memiliki makna filosofis agar tidak meninggalkan salat lima waktu. Di dalam masjid terdapat 13 pilar besar dan 2 tempat kotbah. Di atas tempat kotbah itu terdapat pedang dari Irak. Di samping pintu depan masjid terdapat jam duduk berukuran besar bermerk Jonghans.

Masjid Al-Irsyad Bandung



Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia


Masjid Al-Irsyad

Klikhotel bangga banget nih karena ternyata salah satu masjid terindah di Indonesia ada di kota Bandung! Masjid Al-Irsyad dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010. Bentuk bangunannya mirip kubus besar dengan warna dasar abu-abu.Penataan batu bata di dindingnya sangat mengagumkan di mana batu bata disusun berbentuk celah di antara bata solid. Di dalam masjid, terdapat 99 lampu berbentuk kotak dengan sebuah tulisan nama Allah. Masjid yang tidak memiliki kubah ini dirancang oleh Bapak Ridwan Kamil. Masjid Al-Irsyad ini menyabet penghargaan FuturArc Green Leadership Award 2010. Masjid ini dapat menampung hingga 1500 jemaah. Masjid Al-Irsyad berada di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung.

Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang



Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia
 Masjid Agung Jawa Tengah
Payung hidrolik

Masjid Agung Jawa Tengah berlokasi di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid ini mulai dibangun pada 6 September 2002 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah ini dibangun di lahan seluas 10 ha dengan perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Yunani. Gaya bangunan jawa diwakili oleh desain tanjung di bawah pilar utama. Sedangkan gaya Yunani tergambarkan dalam 25 pilar berwarna ungu di plaza utama. Masjid Agung Jawa Tengah ini juga dilengkapi dengan enam payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup otomatis.

Masjid Raya Baiturrahman, NAD


Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia




Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh ini adalah salah satu situs bersejarah yang mampu bertahan hingga hari ini. Masjid Raya Baiturrahman ini pertama kali dibangun di era Kesultanan Aceh, yaitu pada tahun 1022 H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Masjid ini pernah dibakar oleh Belanda pada tahun 1873 sehingga memicu perlawanan masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman lalu dibangun kembali atas perintah Jenderal Van Der Heijden pada tahun 1879 – 1881. Arsitektur bangunan yang baru dibuat oleh de Bruchi yang mengadaptasi gaya Moghul (India). Bangunan ini juga beberapa kali mengalami perluasan, yaitu pada tahun 1936, lalu pada tahun 1958 – 1965, dan tahun 1992. Bangunan masjid sempat mengalami kerusakan akibat bencana tsunami 2006. Masjid Raya Baiturrahman selesai direvonasi pada 15 Januari 2008.

Masjid Istiqlal, Jakarta


Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia
 Masjid Istiqlal
Bagian dalam Masjid Istiqlal
Bersebrangan dengan Katedral Jakarta


Inilah masjid terindah di Indonesia yang juga merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara. Pembangunan Masjid Istiqlal diprakarsai oleh Presiden RI Ir Soekarno dengan arsitek Frederich Silaban, seorang Kristiani. Masjid Istiqlal mulai dibangun pada 24 Agustus 1951. Lokasinya terletak di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monas. Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan masjidnya sendiri memiliki luas 7 ha, dengan kubah besar berdiameter 45 meter, dan ditopang 12 tiang besar. Menara tunggalnya memiliki tinggi 96,99 meter. Masjid Istiqlal ini mampu menampung hingga 200.000 jemaah.

Masjid Islamic Centre Samarinda



Serial Masjis paling mempesona di Indonesia



Masjid Islamic Centre Samarinda terletak di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kabarnya, masjid ini adalah masjid terbesar kedua se-Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Masjid Islamic Centre Samarinda memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Bangunan Masjid Islamic Centre Samarinda ini memiliki 7 menara dengan menara utama memiliki tinggi 99 meter. Dinding luar menara ini dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapisi batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menara ini terilhami dari Masjid Nabawi Madinah dan kubahnya terilhami dari Masjid Haghia Sophia Istanbul. Sedangkan 6 menara lainnya terletak di bagian sisi masjid. 4 menara di setiap sudut masjid memiliki tinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang memiliki tinggi 57 meter. Dua menara di pintu gerbang ini dijuluki Menara Kembar Satu dan Dua. Keindahan Masjid Islamic Centre Samarindah ini ditambah dengan indahnya pemandangan tepi Sungai Mahakam.

Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru



Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia





Masjid terindah di Indonesia yang berikutnya terletak di Pekanbaru. Karena keindahannya, Masjid Agung An-Nur ini kerap dijuluki sebagai Taj Mahal Riau. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Masjid yang dirancang oleh arsitek Ir Suseno ini banyak mengadopsi gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab, dan India. Pada tahun 2000, Masjid Agung An-Nur direnovasi. Luas awalnya yang semula hanya 4 ha, kini menjadi 12,6 ha. Bangunan Masjid Agung An-Nur ini terdiri dari tiga lantai dan tiga buah tangga. Di bagian atas terdapat 13 buah pintu dan di bagian bawah ada 4 buah pintu. Terdapat juga kamar-kamar besar dan aula. Di dalam masjid ini, Anda dapat mengagumi keindahan kaligrafi karya Azhari Nur dari Jakarta. Masjid Agung An-Nur juga dilengkapi dengan fasilitas pendidikan playgroup, TK, SD, SMP, SMA, perpustakaan, aula, ruang pertemuan, dan kantor.

Masjid Al-Akbar, Surabaya



Serial Masjid Paling Mempesona di Indonesia


Masjid Agung Al-Akbar (atau dikenal juga sebagai Masjid Agung Surabaya) merupakan masjid ketiga terbesar di Indonesia. Masjid Al-Akbar ini dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal 10 November 2000 oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid. Keunikan Masjid Al-Akbar ini terletak pada desain arsitekturnya yang unik dan modern. Masjid Al-Akbar memiliki kubah besar dengan 4 kubah kecil dengan struktur seperti daun berwarna biru-hijau. Masjid ini memiliki dua lantai dengan lift dan menara setinggi 99 meter. Dari menara tersebut, para pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Surabaya, Sidoarjo, dan Bangkalan. Pintu masuknya terdiri dari 45 pintu utama yang terbuat dari kayu jati berukir. Terdapat juga ornamen kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar satu meter. Masjid Al-Akbar berlokasi di samping jalan Tol Surabaya – Porong, di Jalan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya.