Hari ini
apakah yang sedang
terjadi atau
sesudahnya
rindu bersebab
cinta penuh karena pesona
gelisah pun
menyeringai menyambut
lelah istirahat di
punggung bumi
hari ini hidup akan
mati karena kehidupan selanjudnya.
1 Januari 2016
Seyogyanya
(1)
Kita pernah berdiri
di dekat pagar bambu
Tepian jalan debu
bertemu penantian
Bulan bercakap di
liku kata-kata itu
Pagi itu di depan aku
duduk dibayangan pemburu
Jemarinya sibuk menyanyikan
tarian pagi
Ingatkan penghuni soal
bencana
Seorang tamu
mengenakan baju serba bludru dan sutera
dari secarik kertas
catatan kumal dan berdebu
Seluruhnya cuma
satu di sisiku
Waktu itu sudah
berlalu
(2)
Dari sini juga
sungai mengalir jauh jalannya berliku
Sampai teras rumah
keraguan masih membisu
Di antara kita
Kau masih lantang
menuding pengelola kota
Penghancur cerita
lama pada catatan itu penting
Sampai di dekat sini
kalau cinta itu tidak teraba lagi
Rasa pertemuan
malam hari dan sumpah terik mata hati
Menghujam jantungku
tetap di sini berdiri
Menatapmu wahai
sahabat hati
(3)
Minum Kopi di
Matahari
hangat kopi pagi
bersama matahari
hampir menebarkan
senyum siangnya
kehidupan mulai
merayapi sejengkal tanah
rumah-rumah
penghuni bumi
dan kamar-kamar
yang hilang
tempat bercinta
berharmonika
catatannya ditulis
lagi
sederetan hati
gundah
mengalir di atas
darah beku
raih mahligai tak
sampai-sampai
menikmati kopi pagi
ini
sebelum dingin
sebelum habis
kusisakan di
hamparan hari-hari
meninggalkan senda
gurau
matahari terus
berjalan
tak terhalang awan
hitam
rumah-rumah
dihimpit besi dan beton
lagi, penghuni lari
sejak pagi
baru kembali di
malam hari
menghidupkan
kehidupan anak-anak
negeri ini sudah
semakin tipis dan tajam
hanya karena
sinetron keluarga berantakan
hanya karena handphone
suami isteri bubaran
hanya karena gengsi
anak-anak mencari sensasi
hanya karena rokok
banyak nyawa melayang
wajah dan matahari
saling menerkam.
Januari 2016
Semua Mati
kata langit di kaki
bukit
diiringi waktu
kamar-kamar berdebu
kata ditinggalkan
di rupa rindu
pintu jendela
berduka cita
jerit hati gemuruh
halilintar
mencekam, diam dan
mati
permainan sudah
terlalu jauh
api sudah sulit
dipadamkan
teduh selama waktu
tak berindu dan
berumah
semua mati, mati
rasa.
Januari 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar