Senin, 03 Oktober 2022

sajak Naim Emel Prahana



Siapa Penjaga Kampung Ini

Jejak di lereng bukit

tiada pohon tak pula berumput

tebing sungai yang luka

nyanyian alam di hati garang

menyapa tanpa kata

salam terkunci gemuruh mesin

terceraiberai

 

pernyataan bak pedang samurai

air sungai diderai dusun terburai

gunung memabuk pemilik gedung

para penguasa pohon tumbang

lalu, bencana di mana-mana

 

para pemasung tangis

bersabda atas kursi dan tahta

gelisah tanpa aliran

gugur di medan amuk

tanpa suara tembakan

yang mati bergelimpangan

 

orang-orang berdakwah

rubuh ditusuk orang gila

kamus bahasa hilang tiba-tiba

perpustakaan ditinggal sepi

tak lagi ada kata sepadan

tentang ‘orang gila penusuk!”

 

penjaga dinamika harmonis

kelaparan di aliran lapar

sampai bencana alam

berjibaku merambah kampung

pagi ini Innalillahi wainnailaihi rojiun

siang ini Innalillahi wainnailaihi rojiun

sore ini Innalillahi wainnailaihi rojiun

malam ini Innalillahi wainnailaihi rojiun

hanya kalimat itu yang dapat diucap

untuk melindungi diri dari tuduhan ‘hoaks!’

 

2019.

Sajak Naim Emel Prahana

Pembunuh Kebenaran

Jangan buat pikiran bingung

Jika tak lagi cakap berkata menulis

Biarkan hati melakukannya

 

Sedalam apapun intan berlian

ditenggelamkan penguasa

cahaya pasti memancar

kabar kebenarannya

walau ditutup apapun

Kebenaran hidup di mana-mana

 

Bila fakta didusta

Pencipta akan bicara

 

Bila benar disalahkan

salah akan gusar

sebab kehidupan mesti hidup

 

bila berita nyata

dibubuhi stempel hoaks

niscaya dzolim sedang berkuasa

 

2021

DPRD Sepakat Gagas Coffee Morning, Tampung Kritik Solutif

Siang Saja Sepi Apalagi Malam, Pedalaman Suku Jawa Desa Mangkurajo Lebon...