Selasa, 19 Mei 2009

Di bawah Rumpun Bambu

Sajak Naim Emel Prahana


Bagaikan kertas yang melayang-layang
tiada berdaya
jatuh di tanah tak bertuan
semak dan sampah
berserakan!

Helai demi helai
dedaunan jatuh
di bawah rumpun bambu
berserakan tumpang tindih
jadilah ia sampah

Rumpun bambu rindang
sindikat menyerang kebun-kebun
menikam lelaki tua
di rumah penyair abad 21
haru biru masanya
biru penanya

Di jagat internet
betapa enaknya membaca
seorang bocah baru lahir
ditulis dan dinobatkan
sebagai penyair tanah ini
siapa ya gurunya?

Tidak seperti keluarga bambu
tumbuh dan berkembang
saling bergenggam badan
meluaskan kekuasaan secara alami
amanat demi amanat
dijaga hingga kiamat

April 2009

Tidak ada komentar: