Jumat, 27 November 2009

Indonesia Lokasi 'Atlantis yang Hilang"?

Indonesia, Bencana, dan Atlantis
Atlantis musnah akibat bencana mahadahsyat. Kata Santos, Atlantis ada di Indonesia.
Rabu, 28 Oktober 2009, 18:35 WIB
Elin Yunita Kristanti

VIVAnews - Bencana beruntun yang terjadi di Indonesia saat ini membuktikan bahwa nusantara adalah tanah rawan bencana.
Selain tsunami 26 Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 100.000 jiwa, nusantara juga pernah mengalami bencana dahsyat ketika Gunung Krakatau meletus pada Agustus 1883. Letusan ini menyebabkan tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa.
Berdasarkan penelitian ilmuwan Fisika Nuklir asal Brazil, Arysio Santos, Indonesia dihubung-hubungkan dengan Atlantis, sebuah tempat berperadaban tinggi, yang setengah mitos, tapi juga dipercaya pernah ada di muka bumi.
Atlantis, kata Santos, musnah juga akibat bencana mahadahsyat. Dalam buku yang berjudul “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos menggambarkan lokasi Atlantis di lokasi "the most volcanic region in the world" alias daerah paling banyak gunung berapinya.
Dengan hipotesa inilah, Santos menunjuk Indonesia. Faktanya, kata dia dalam laman Atlan.org, Indonesia terdiri dari ribuan gunung berapi yang berubah menjadi pulau-pulau.
Indonesia juga pernah mengalami bencana letusan gunung Krakatau dan Tambora. Bahkan, Danau Toba di Sumatera adalah bekas salah satu kawah gunung berapi.
Letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan, kata Santos, menyelimuti permukaan bumi mencairkan es dan memicu ombak raksasa yang menenggelamkan Atlantis.
Terkait klaim Santos bahwa Atlantis berada di Indonesia, Pakar Gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja mengaku belum membaca secara detil buku Santos.
Namun, kata dia, "ada beberapa kelemahan dalam teori Santos."
Apa kelemahan itu? "Di masa lalu Indonesia bukan benua yang terpisah, tapi menyatu dengan Asia," kata dia kepada VIVAnews, Rabu 28 Oktober 2009.
http://nasional.vivanews.com/news/read/100748-indonesia__bencana__dan_atlantis

Tidak ada komentar: