Yang terdiam
diam
berdiam di mata ungkapan rasa
lagi-lagi sia-sia
kehilangan tegur sapa
gelora panas berdiam
di mana rumah di mana jiwa
puing-puingnya berserakan
keramaian isak tangis menjadi hutan
hany terlihat jalan pergi ke luar negeri
yang diam terduduk
menyelimuti sesal; kenapa negeri ini anfal
sunyi tak lagi menyisakan harmonika warga
catatan-catatan lama tidak terbaca lagi
yang diam jadi korban retorika
yang berteriak jadi korban politika
pribadi-pribadi yang pernah mati
sebelum hari ini, berubah jadi lumpur
luluh dilantak amarah
janji-janji para jawara pemimpin jiwa
yang mendunia.
September 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar