puisi Naim Emel Prahana
aku masih merindukan makan malam
bersama
duduk mengitari meja makan kita
pesta kecil puluhan tahun silam
anak-anak berebut sayur
mengkerutkan kening
lalu kita tertawa bersama
aku masih merindukan suasana itu
pulangkan harmoni seperti di desa
berselimut persahabatan embun,
dingin
dan kenhangatan kebersamaan
kota telah melenyapkan cinta kita
antara acara televise, gadget
handphone
dan karier-karier manipulasi suka
sunyi di hamparan ruang makan
senyap dilanda bencana teknologi
satu arti sudah pergi sebelum
pagi
tanpa dermaga menambatkan hati.
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar