Minggu, 12 Juni 2016

AKI, Aliran Sesat Ritual Zina di Depok

 
Para jamaah yang mayoritas perempuan harus melakukan ritual hubungan badan (zina) dengan pemimpin (bernama Edi). Lalu aliran AKI (Amanah Keagungan Ilahi) ini juga tak mewajibkan jamaahnya untuk shalat dan puasa serta jamaah perempuan dianjurkan merokok dan berpakaian seksi.
Inilah beritanya.
***
Aliran Sesat Gegerkan Depok, Wanita Harus Merokok & Berbaju Seksi
Kapanlagi.com – Menjadi negara yang menjunjung tinggi perbedaan agama, bahasa, suku budaya, Indonesia rupanya menjadi sasaran empuk banyak aliran sesat. Kamu tentu ingat dengan Jamaah Ahmadyah, LDII hingga Kerajaan Lia Eden yang dianggap aliran sesat. Namun baru-baru ini warga Depok tengah gempar dengan munculnya aliran Amanah Keagungan Ilahi (AKI).

Menjadi gempar karena AKI punya ajaran yang bikin kamu shock seperti para jamaah yang mayoritas perempuan harus melakukan ritual hubungan badan dengan pemimpin. Lalu AKI juga tak mewajibkan jamaahnya untuk shalat dan puasa serta jamaah perempuan dianjurkan merokok. Wew!
“Aliran AKI ini terungkap setelah ada mantan anggotanya yang sudah keluar. Nah dari situ warga mulai resah terhadap gerak-gerik jamaahnya. Para korban yang jadi pengikut sering bertingkah aneh, seperti terhipnotis. Setiap malam Kamis mereka menggelar pengajian dzikir di mushalla. Untuk perempuan muda harus dzikir di dalam kamar dengan kondisi minim penerangan,” ungkap Dayat, Ketua RT 02 RW 03, kelurahan Jatimulya, kecamatan Cilodong, Depok, seperti dilansir Merdeka.


Inilah rumah yang jadi pusat ritual AKI di Cilodong, Depok © Merdeka
Dimpin oleh Dedi alias Edi, warga Tirtajaya, Sukmajaya yang keberadaannya misterius, aliran AKI ini juga mengubah ucapat Syahadat. Layaknya aliran sesat lain di Indonesia yang hilang akal dan menganggap pemimpin aliran mereka Tuhan, AKI pun demikian. Bukan hanya mewajibkan perempuan merokok dan berhubungan intim dengan pemimpin, rupanya jamaah Hawa AKI juga harus berpenampilan seksi.
Rohim, suami dari Epi yang juga mantan anggota AKI memilih keluar karena merasa janggal dengan AKI, “Menurut Rohim, Epi sering jalan dengan Dedi meski dia nggak tahu ke mana. Katanya sih si Dedi dan Epi ini melakukan penyatuan sinar di rumah Dedi. Setelah ikut AKI, Epi langsung melepas hijab, berpakaian seksi dan merokok,” cerita Dayat. (mdk/aia)
Sumber: plus.kapanlagi.com, Kamis, 19 Mei 2016 06:48
***

MUI Kota Depok: Sesat, Aliran yang Larang Jemaahnya Sholat dan Berpuasa

Aliran Sesat di Depok Punya Tuhan dan Gelar Ritual Liar. (Foto/Ist)
DEPOK, PJ – Kelompok berbasis keagamaan yang diduga mengajarkan aliran sesat di Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, ternyata tak hanya, meniadakan shalat dan puasa sebagai ibadah yang wajib ditunaikan.
Tapi, aliran yang mengatasnamakan kelompok mereka Amanat Keagungan Ilahi (AKI) itu, diduga juga menggelar seks bebas, antara pemimpinnya yang bernama Edi dengan jemaah wanitanya.
Aliran sesat itu, menjalankan aktivitas berkumpul dan menggelar ritual di sebuah rumah di lingkungan RT 02/ 03. Dayat, Ketua RT mengatakan, ritual seks bebas itu, terungkap berdasarkan informasi yang didapatkan Dayat dari seorang pria yang istrinya pernah menjadi jemaah aliran tersebut.
“Itu terungkap setelah suami korban menunjukan bukti pesan singkat pelaku ke istrinya. Tulisannya ya begitu, mesum,” ujar Dayat, Kamis (12/5/2016).
Berdasarkan pengamatan Dayat, selama ini, aliran itu juga mewajibkan jemaah wanita mengenakan pakaian seksi.
Pakaian seksi dikenakan setiap kali mereka akan berkumpul di lokasi. Selain itu, jemaah wanita juga diharuskan mewarnai rambut mereka dengan berbagai warna.
“Nah, jemaah yang wanita diwajibkan memakai pakaian seksi, rambut diwarnain dan merokok,” kata Dayat.
Mengaku Tuhan
Dayat menceritakan, aliran itu sudah beraktivitas di lingkungan tempat tinggal sejak setahun lalu. Dan, sudah cukup banyak warga sekitar yang terjerumus dan mengikuti aliran itu. Tapi, pada akhirnya mereka kembali bertobat.
 “Iya ada beberapa warga saya yang gabung ke sana. Beberapa di antaranya sudah sadar,” kata Dayat.
Bukan itu saja, menurut Dayat, Edi juga merubah kalimat syahadat dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Dan, Edi meminta jemaahnya untuk menyetor infak per bulan dengan kisaran Rp1 juta. Untuk merekrut jemaahnya, biasanya Edi lebih dahulu mengimingi dengan uang senilai Rp200 ribu.
“Untuk ritual, info yang saya dapat dari korban dilakukan di kamar. Modusnya zikir,” kata Dayat.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH Ahmad Dimyati Badruzzaman menegaskan, aliran yang melarang jemaahnya shalat dan berpuasa dipastikan sesat.
Dan apa yang diajarkan kelompok yang mengatasnamakan diri mereka Amanat Keagungan Ilahi (AKI) itu, diduga kuat telah melenceng dari ajaran Islam.
Shalat dan puasa adalah wajib dalam Islam. Itu tertulis jelas di dalam al quran. Ajaran yang menentang itu adalah kesesatan yang luar biasa,” katanya.
 Sumber: porosjakarta.com/Merwyn Golan | Otto Ismail | Jumat, 13 Mei 2016. (nahimunkar.com)

Tidak ada komentar: