Para
jamaah yang mayoritas perempuan harus melakukan ritual hubungan badan
(zina) dengan pemimpin (bernama Edi). Lalu aliran AKI (Amanah Keagungan
Ilahi) ini juga tak mewajibkan jamaahnya untuk shalat dan puasa serta
jamaah perempuan dianjurkan merokok dan berpakaian seksi.
Inilah beritanya.
***
Aliran Sesat Gegerkan Depok, Wanita Harus Merokok & Berbaju Seksi
Kapanlagi.com
– Menjadi negara yang menjunjung tinggi perbedaan agama, bahasa, suku
budaya, Indonesia rupanya menjadi sasaran empuk banyak aliran sesat.
Kamu tentu ingat dengan Jamaah Ahmadyah, LDII hingga Kerajaan Lia Eden
yang dianggap aliran sesat. Namun baru-baru ini warga Depok tengah
gempar dengan munculnya aliran Amanah Keagungan Ilahi (AKI).
Menjadi
gempar karena AKI punya ajaran yang bikin kamu shock seperti para
jamaah yang mayoritas perempuan harus melakukan ritual hubungan badan
dengan pemimpin. Lalu AKI juga tak mewajibkan jamaahnya untuk shalat dan
puasa serta jamaah perempuan dianjurkan merokok. Wew!
“Aliran
AKI ini terungkap setelah ada mantan anggotanya yang sudah keluar. Nah
dari situ warga mulai resah terhadap gerak-gerik jamaahnya. Para korban
yang jadi pengikut sering bertingkah aneh, seperti terhipnotis. Setiap
malam Kamis mereka menggelar pengajian dzikir di mushalla. Untuk
perempuan muda harus dzikir di dalam kamar dengan kondisi minim
penerangan,” ungkap Dayat, Ketua RT 02 RW 03, kelurahan Jatimulya,
kecamatan Cilodong, Depok, seperti dilansir Merdeka.
Inilah rumah yang jadi pusat ritual AKI di Cilodong, Depok © Merdeka
Dimpin
oleh Dedi alias Edi, warga Tirtajaya, Sukmajaya yang keberadaannya
misterius, aliran AKI ini juga mengubah ucapat Syahadat. Layaknya aliran
sesat lain di Indonesia yang hilang akal dan menganggap pemimpin aliran
mereka Tuhan, AKI pun demikian. Bukan hanya mewajibkan perempuan
merokok dan berhubungan intim dengan pemimpin, rupanya jamaah Hawa AKI
juga harus berpenampilan seksi.
Rohim,
suami dari Epi yang juga mantan anggota AKI memilih keluar karena
merasa janggal dengan AKI, “Menurut Rohim, Epi sering jalan dengan Dedi
meski dia nggak tahu ke mana. Katanya sih si Dedi dan Epi ini melakukan
penyatuan sinar di rumah Dedi. Setelah ikut AKI, Epi langsung melepas
hijab, berpakaian seksi dan merokok,” cerita Dayat. (mdk/aia)
Sumber: plus.kapanlagi.com, Kamis, 19 Mei 2016 06:48
***
MUI Kota Depok: Sesat, Aliran yang Larang Jemaahnya Sholat dan Berpuasa
Aliran Sesat di Depok Punya Tuhan dan Gelar Ritual Liar. (Foto/Ist)
DEPOK,
PJ – Kelompok berbasis keagamaan yang diduga mengajarkan aliran sesat
di Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok,
Jawa Barat, ternyata tak hanya, meniadakan shalat dan puasa sebagai
ibadah yang wajib ditunaikan.
Tapi,
aliran yang mengatasnamakan kelompok mereka Amanat Keagungan Ilahi (AKI)
itu, diduga juga menggelar seks bebas, antara pemimpinnya yang bernama
Edi dengan jemaah wanitanya.
Aliran
sesat itu, menjalankan aktivitas berkumpul dan menggelar ritual di
sebuah rumah di lingkungan RT 02/ 03. Dayat, Ketua RT mengatakan, ritual
seks bebas itu, terungkap berdasarkan informasi yang didapatkan Dayat
dari seorang pria yang istrinya pernah menjadi jemaah aliran tersebut.
“Itu
terungkap setelah suami korban menunjukan bukti pesan singkat pelaku ke
istrinya. Tulisannya ya begitu, mesum,” ujar Dayat, Kamis (12/5/2016).
Berdasarkan pengamatan Dayat, selama ini, aliran itu juga mewajibkan jemaah wanita mengenakan pakaian seksi.
Pakaian
seksi dikenakan setiap kali mereka akan berkumpul di lokasi. Selain
itu, jemaah wanita juga diharuskan mewarnai rambut mereka dengan
berbagai warna.
“Nah, jemaah yang wanita diwajibkan memakai pakaian seksi, rambut diwarnain dan merokok,” kata Dayat.
Mengaku Tuhan
Dayat
menceritakan, aliran itu sudah beraktivitas di lingkungan tempat
tinggal sejak setahun lalu. Dan, sudah cukup banyak warga sekitar yang
terjerumus dan mengikuti aliran itu. Tapi, pada akhirnya mereka kembali
bertobat.
“Iya ada beberapa warga saya yang gabung ke sana. Beberapa di antaranya sudah sadar,” kata Dayat.
Bukan itu saja, menurut Dayat, Edi juga merubah kalimat syahadat dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Dan, Edi meminta jemaahnya untuk menyetor infak per bulan dengan
kisaran Rp1 juta. Untuk merekrut jemaahnya, biasanya Edi lebih dahulu
mengimingi dengan uang senilai Rp200 ribu.
“Untuk ritual, info yang saya dapat dari korban dilakukan di kamar. Modusnya zikir,” kata Dayat.
Sementara,
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH Ahmad Dimyati
Badruzzaman menegaskan, aliran yang melarang jemaahnya shalat dan
berpuasa dipastikan sesat.
Dan apa
yang diajarkan kelompok yang mengatasnamakan diri mereka Amanat
Keagungan Ilahi (AKI) itu, diduga kuat telah melenceng dari ajaran
Islam.
Shalat dan puasa adalah wajib
dalam Islam. Itu tertulis jelas di dalam al quran. Ajaran yang menentang
itu adalah kesesatan yang luar biasa,” katanya.
Sumber: porosjakarta.com/Merwyn Golan | Otto Ismail | Jumat, 13 Mei 2016. (nahimunkar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar