sajak Naim Emel Prahana
Lelaki di Tengah Cinta
Musim telah berganti
tanah sudah kering
daun berguguran
badai bergulung
membersih tubuh
debu halangi kalbu
lelaki pemanas
birahi
diam di sepi
walau terik matahari
tak berusaha lari
sampai jadi pemikir
dirinya sendiri
mau ke mana?
terkadang lupa
di mana tempatnya
ingatan melayang
ia bersandar atas
norma
sesal tak menjawab
apapun
dalam lukiskannya
tergambar samudera
gelombang sesak
didadanya
harap kembalikan
doa-doa itu
dari diam ke tempat
tersembunyi
biarlah semua
berkata
lelaki itu adalah
aku
dan kamu yang
disisiku
mereka yang jauh
bergulat menghidupi
cinta
fakta adalah nyata
bukan sekedar rasa
dusta dan sandiwara
16 April 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar