Wisata Alam
Curup Gangsa
AIR
terjun Curup Gangsa merupakan air terjun bertingkat, sehingga panorama yang
nampak sungguh luar biasa. Air terjun ini mempunyai ketinggian 50 meter lebih
dengan lebar pematang airnya mencapai 20 meter. Air terjun ini salah satu dari
sekian banyak obyek wisata alam Lampung Utara yang menjadi bagian rancangan
pengembangan dan pelestarian lebih lanjut pihak pemda setempat.
Lokasi air terjun ini hanya
10 km dari ibukota kecamatan - Kasui, terletak di dusun Tanjung Raja desa Kota
Way Kecamatan Kasui. Atau dari Kotabumi berjarak 126 km dan 223 km dari
Bandarlampung.
Curup Gangsa berasal dari aliran sungai (way)
Tangkas yang mengalir melewati Bukit Punggur menuju desa Tanjung Kurung dan
Lebak Peniangan. Di sekitar air terjun Gangsa udaranya cukup sejuk, banyak
ditanami penduduk jenis tanaman kopi dan tembakau. Biasanya, disekitar daerah
obyek wisata ini selalu diselimuti kabut.
Bila kita kesana jangan lupa
membawa jaket atau baju dingin, terutama bagi mereka yang tidak tahan dengan
cuaca dingin. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi obyek wisata alam ini, bisa
dilalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat di atas jalan aspal sampai
Tanjung Bulan. Kemudian, 2 km terdiri dari jalan onderlag dan 1,5 km masih
berupa jalan tanah.
Namun, pihak Diparda Lampung
Utara siap membangun sarana jalan ke lokasi obyek wisata Curup Gangsa tersebut.
“Kini sudah kita bangun beberapa sarana, terutama jalan penghubung dan jalan
turun ke bawah air terjun,” ungkap Ali Duki SH dua hari lalu.
Air Terjun
Curup Indah
Kalau Kotabumi dengan daerah
Lampung Utaranya terkenal dengan sebutan negeri
air terjun hal itu tidak berlebihan. Karena daerah ini memiliki cukup
banyak sungai dan kondisi alam yang berlekuk-lekuk, lembah, gunung dan dataran
rendah.
Selain air terjun Selampung,
Gangsa, masih ada lagi air terjun yang tidak kalah indahnya pemandangan di air
terjun tersebut.
Misalnya air terjun Curup Indah yang terletak di
dusun Gunung Klawas desa Pekurun Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara. Air
terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 20 meter dengan lebar penampang
airnya mencapai 10 meter.
Untuk ke sana, jarak paling
dekat dari Ogan Lima- 20 km, dari Kotabumi - 30 km, dan bila dari Bandarlampung
jaraknya hanya 140 km.
Di lokasi air terjun Curup Indah akan dikembangkan
taman parkir yang luas, kantin dan warung makan serta pasar seni, untuk
menampung kerajinan tangan penduduk sekitarnya. Hasil kerajinan itu berupa
barang-barang kenangan bagi pengunjung.
Air Terjun
Bumi Harjo
Lokasi air terjunnya ada di
desa Bumiharjo Kecamatan Bahuga. Air terjun ini tidak terlalu tegak lurus, kiri
kanannya masih ditumbuhi tetumbuhan hutan. Namun termasuk prioritas
pengembangan dan peningkatan pembangunan sarananya oleh Pemda Lampung Utara
melalui Diparda.
Air terjun Bumiharjo hanya
berjarak 7 km dari Bahuga (ibukota kecamatan) atau 126 km dari Kotabumi dan 250
km dari Bandarlampung.
Ketinggian air terjunnya
lebih kurang 10 meter dengan penampang airnya seluas 10 meter. Lokasi ini
sangat ideal itu petualangan alam bebas para pecinta alam, terutama tahap
pelatihan dan pengenalan medan.
Namun, tidak menutup kemungkinan tempat rekreasi
keluarga yang cukup prospektif di masa depan.(nep/t-14)
Curup-1
4. Air Terjun
Kriting di Curup Selampung
KONON- Berapa tahun lalu di
sekitar dusun Olak Nila desa Gunung Betuah Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara
hidup seorang lelaki bersama isterinya di pinggir dusun. Lelaki itu bernama
Selampung. Menurut kisahnya, Selampung adalah seorang Petapa, juga guru silat
aliran putih.
Sebelum Selampung punya anak
dan murid silatnya, ia selalu bertapa
(bersemedi, red) di suatu lokasi dipinggiran dusun tempat tinggalnya. Namun,
waktu itu orang belum ada yang tahu, walau sudah diusahakan mencari tempat
bersemedinya, tak juga ketemu. Tapi jelas, Selampung adalah orang pintar di
kampungnya.
Semedi Dibalik
Air Terjun
Kepiawaian Selampung sebagai
orang pintar, memang diakui hampir seluruh rakyat desanya, bahkan kini sudah
melegenda. Dari riwayat Selampung itulah, semula air terjun (Curup dalam bahasa
Lampungnya) bernama Curup Gunung Betuah diganti namanya jadi air terjun
Selampung.
Kenapa nama awal air terjun
itu diganti? Karena di air terjun itu, tepatnya dibalik curahan air itu ada gua
yang kedalamannya mencapai 7 meter lebih. Di dalam gua itulah Selampung setiap
saat mengadakan semedi (bertapa) memperdalam ilmu-ilmunya. Dan ketika ia
mengangkat beberapa murid, para muridnya dilatih ilmu silat, semedi dan
pelatihan lainnya.
Karena daerah itu termasuk
daerah perkebunan Selampung, maka air terjun yang ada itu diurus oleh
Selampung, mungkin kayak juru kuncinya air terjun tersebut, seperti pada
makam-makam yang dianggap keramat di beberapa daerah.
Sejak ditemukannya air
terjun Gunung Betuah, maka nama Selampung diabadikan pada nama curup ini,
sekaligus mengganti nama lamanya Gunung Betuah. Di atas curup ini terdapat
sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Kubu Hitu.
Sekarang, setelah Selampung
meninggal dunia, alam sekitar air terjun -’curup’ Selampung diurus oleh anaknya
yang bernama Kobi.
Menurut Ali Duki, SH Kepala
Dinas Pariwisata Lampung Utara, air terjun Selampung maupun Gunung Betuah dan
Gunung Kubu Hitu bukanlah tempat yang dikramatkan, tetapi hanya tempat
petilasan Selampung dan murid-muridnya.
Keindahan
Alamnya
Air terjun Selampung dan
alam sekitarnya memang indah, apalagi bagi mereka yang terbiasa tinggal di
kota. Udaranya sejuk, hembusan angin yang menyertakan air yang mengalir melalui
air terjun Selampung, benar-benar nikmat. Saat itu juga kita lalu memuji kebesaran
Allah akan ciptaannya, salah satunya adalah air terjun ini.
Lebih-lebih hamparan kebun
lada milik petani dusun Olak Nila Desa Gunung Betuah, menambah nikmatnya kita
menjelajahi alam sekitar air terjun Selampung.
Ada yang unik di air terjun
ini, berbeda dengan air terjun lainnya. Bila pada air terjun lainnya, air yang
tercurah dari atas bukit atau gunung berderai, mirip seperti embun; putih
seperti busa. Tapi, air terjun Selampung berbeda, curahan air dari atas dengan
ketinggian antara 15 - 20 meter, airnya tidak berderai, melainkan tetap menyatu
sampai dasar sungai di bawahnya.
Yang unik lagi, air terjun
itu seperti rambut panjang yang kriting. Inilah kelebihan air terjun Selampung,
ungkap Ali Duki SH kepada Tamtama tiga hari lalu.
Jarak ke Curup
Selampung
Untuk dapat mengunjungi air
terjun Selampung, bisa dicapai melalui Ogan Lima 10 km, dari Kotabumi 35 km dan
dari Bandarlampung berjarak 145 km. Dari Kotabumi ongkos yang harus dikeluarkan
hingga ke air terjun Selampung, hanya Rp 1.000,- dan ditambah ongkos
Bandarlampung - Kotabumi Rp 2.000,- s/d Rp 2.500,-/orang.
Data curup Selampung antara
lain, ketinggian mencapai 15-20 meter, lebar penampang airnya sekitar 13 meter,
dan kedalaman goa dibalik air terjun mencapai 7 meter. Air terjun ini pertama
kalinya ditemukan oleh Almarhum Selampung dari Negara Sakti Kecamatan Pakuan
Ratu pada tahun 1937.
Air terjun ini berasal dari
aliran Way Tulung Mas, dan hubungan ke lokasi dapat ditempuh melalui kendaraan
roda dua, roda empat dengan kondisi jalan kabupaten.(nep/t-14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar