Sabtu, 04 Juni 2016

Wisata Alam Curup di Lampung Utara



Wisata Alam Curup Gangsa
AIR terjun Curup Gangsa merupakan air terjun bertingkat, sehingga panorama yang nampak sungguh luar biasa. Air terjun ini mempunyai ketinggian 50 meter lebih dengan lebar pematang airnya mencapai 20 meter. Air terjun ini salah satu dari sekian banyak obyek wisata alam Lampung Utara yang menjadi bagian rancangan pengembangan dan pelestarian lebih lanjut pihak pemda setempat.
Lokasi air terjun ini hanya 10 km dari ibukota kecamatan - Kasui, terletak di dusun Tanjung Raja desa Kota Way Kecamatan Kasui. Atau dari Kotabumi berjarak 126 km dan 223 km dari Bandarlampung.

Curup Gangsa berasal dari aliran sungai (way) Tangkas yang mengalir melewati Bukit Punggur menuju desa Tanjung Kurung dan Lebak Peniangan. Di sekitar air terjun Gangsa udaranya cukup sejuk, banyak ditanami penduduk jenis tanaman kopi dan tembakau. Biasanya, disekitar daerah obyek wisata ini selalu diselimuti kabut.
Bila kita kesana jangan lupa membawa jaket atau baju dingin, terutama bagi mereka yang tidak tahan dengan cuaca dingin. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi obyek wisata alam ini, bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat di atas jalan aspal sampai Tanjung Bulan. Kemudian, 2 km terdiri dari jalan onderlag dan 1,5 km masih berupa jalan tanah.
Namun, pihak Diparda Lampung Utara siap membangun sarana jalan ke lokasi obyek wisata Curup Gangsa tersebut. “Kini sudah kita bangun beberapa sarana, terutama jalan penghubung dan jalan turun ke bawah air terjun,” ungkap Ali Duki SH dua hari lalu.

Air Terjun Curup Indah 
Kalau Kotabumi dengan daerah Lampung Utaranya terkenal dengan sebutan negeri air terjun hal itu tidak berlebihan. Karena daerah ini memiliki cukup banyak sungai dan kondisi alam yang berlekuk-lekuk, lembah, gunung dan dataran rendah.
Selain air terjun Selampung, Gangsa, masih ada lagi air terjun yang tidak kalah indahnya pemandangan di air terjun tersebut.
Misalnya air terjun Curup Indah yang terletak di dusun Gunung Klawas desa Pekurun Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara. Air terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 20 meter dengan lebar penampang airnya mencapai 10 meter.
Untuk ke sana, jarak paling dekat dari Ogan Lima- 20 km, dari Kotabumi - 30 km, dan bila dari Bandarlampung jaraknya hanya 140 km.
Di lokasi air terjun Curup Indah akan dikembangkan taman parkir yang luas, kantin dan warung makan serta pasar seni, untuk menampung kerajinan tangan penduduk sekitarnya. Hasil kerajinan itu berupa barang-barang  kenangan bagi pengunjung.

Air Terjun Bumi Harjo 
Lokasi air terjunnya ada di desa Bumiharjo Kecamatan Bahuga. Air terjun ini tidak terlalu tegak lurus, kiri kanannya masih ditumbuhi tetumbuhan hutan. Namun termasuk prioritas pengembangan dan peningkatan pembangunan sarananya oleh Pemda Lampung Utara melalui Diparda.
Air terjun Bumiharjo hanya berjarak 7 km dari Bahuga (ibukota kecamatan) atau 126 km dari Kotabumi dan 250 km dari Bandarlampung.
Ketinggian air terjunnya lebih kurang 10 meter dengan penampang airnya seluas 10 meter. Lokasi ini sangat ideal itu petualangan alam bebas para pecinta alam, terutama tahap pelatihan dan pengenalan medan.
Namun, tidak menutup kemungkinan tempat rekreasi keluarga yang cukup prospektif di masa depan.(nep/t-14)

Curup-1
4. Air Terjun Kriting di Curup Selampung
KONON- Berapa tahun lalu di sekitar dusun Olak Nila desa Gunung Betuah Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara hidup seorang lelaki bersama isterinya di pinggir dusun. Lelaki itu bernama Selampung. Menurut kisahnya, Selampung adalah seorang Petapa, juga guru silat aliran putih.
Sebelum Selampung punya anak dan murid silatnya, ia selalu bertapa (bersemedi, red) di suatu lokasi dipinggiran dusun tempat tinggalnya. Namun, waktu itu orang belum ada yang tahu, walau sudah diusahakan mencari tempat bersemedinya, tak juga ketemu. Tapi jelas, Selampung adalah orang pintar di kampungnya.

Semedi Dibalik Air Terjun
Kepiawaian Selampung sebagai orang pintar, memang diakui hampir seluruh rakyat desanya, bahkan kini sudah melegenda. Dari riwayat Selampung itulah, semula air terjun (Curup dalam bahasa Lampungnya) bernama Curup Gunung Betuah diganti namanya jadi air terjun Selampung.
Kenapa nama awal air terjun itu diganti? Karena di air terjun itu, tepatnya dibalik curahan air itu ada gua yang kedalamannya mencapai 7 meter lebih. Di dalam gua itulah Selampung setiap saat mengadakan semedi (bertapa) memperdalam ilmu-ilmunya. Dan ketika ia mengangkat beberapa murid, para muridnya dilatih ilmu silat, semedi dan pelatihan lainnya.
Karena daerah itu termasuk daerah perkebunan Selampung, maka air terjun yang ada itu diurus oleh Selampung, mungkin kayak juru kuncinya air terjun tersebut, seperti pada makam-makam yang dianggap keramat di beberapa daerah.
Sejak ditemukannya air terjun Gunung Betuah, maka nama Selampung diabadikan pada nama curup ini, sekaligus mengganti nama lamanya Gunung Betuah. Di atas curup ini terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Kubu Hitu.
Sekarang, setelah Selampung meninggal dunia, alam sekitar air terjun -’curup’ Selampung diurus oleh anaknya yang bernama Kobi.
Menurut Ali Duki, SH Kepala Dinas Pariwisata Lampung Utara, air terjun Selampung maupun Gunung Betuah dan Gunung Kubu Hitu bukanlah tempat yang dikramatkan, tetapi hanya tempat petilasan Selampung dan murid-muridnya.

Keindahan Alamnya
Air terjun Selampung dan alam sekitarnya memang indah, apalagi bagi mereka yang terbiasa tinggal di kota. Udaranya sejuk, hembusan angin yang menyertakan air yang mengalir melalui air terjun Selampung, benar-benar nikmat. Saat itu juga kita lalu memuji kebesaran Allah akan ciptaannya, salah satunya adalah air terjun ini.
Lebih-lebih hamparan kebun lada milik petani dusun Olak Nila Desa Gunung Betuah, menambah nikmatnya kita menjelajahi alam sekitar air terjun Selampung.
Ada yang unik di air terjun ini, berbeda dengan air terjun lainnya. Bila pada air terjun lainnya, air yang tercurah dari atas bukit atau gunung berderai, mirip seperti embun; putih seperti busa. Tapi, air terjun Selampung berbeda, curahan air dari atas dengan ketinggian antara 15 - 20 meter, airnya tidak berderai, melainkan tetap menyatu sampai dasar sungai di bawahnya.
Yang unik lagi, air terjun itu seperti rambut panjang yang kriting. Inilah kelebihan air terjun Selampung, ungkap Ali Duki SH kepada Tamtama tiga hari lalu.

Jarak ke Curup Selampung
Untuk dapat mengunjungi air terjun Selampung, bisa dicapai melalui Ogan Lima 10 km, dari Kotabumi 35 km dan dari Bandarlampung berjarak 145 km. Dari Kotabumi ongkos yang harus dikeluarkan hingga ke air terjun Selampung, hanya Rp 1.000,- dan ditambah ongkos Bandarlampung - Kotabumi Rp 2.000,- s/d Rp 2.500,-/orang.
Data curup Selampung antara lain, ketinggian mencapai 15-20 meter, lebar penampang airnya sekitar 13 meter, dan kedalaman goa dibalik air terjun mencapai 7 meter. Air terjun ini pertama kalinya ditemukan oleh Almarhum Selampung dari Negara Sakti Kecamatan Pakuan Ratu pada tahun 1937.
Air terjun ini berasal dari aliran Way Tulung Mas, dan hubungan ke lokasi dapat ditempuh melalui kendaraan roda dua, roda empat dengan kondisi jalan kabupaten.(nep/t-14)

Tidak ada komentar: