Minggu, 29 April 2012

Plt Kadiskes Arogansi Dianggap Salah Paham

*Pelayanan Publik Puskesmas Bantul Buruk
Metro -Sikap arogansi salah seorang perawat di Puskesmas Bantul, Metro Selatan tentang pelayanan terhadap warga masyarakat yang membutuhkan rujukan beberapa hari lalu, dianggap Plt Kadiskes Kota Metro sebagai hal biasa dan hanya salah paham.
Hal itu dikatakan Plt Kadiskes Kota Metro, dr Erla Andriati kepada wartawan, Rabu (26/4) kemarin di ruang kerjanya. Erla terkesan mnelindungi pelayanan yang buruk di Puskesmas Bantul, Metro Selatan.
“Permasalahan itu sudah selesai dengan pihak pasien, bahkan walikota sendiri sudah mendapat laporan jadi tidak perlu dipermasalahkan,” tegas dr Erla.
Erla menambahkan, agar permasalahan seperti itu tidak terulang lagi di masa mendatang. Untuk menindaklanjuti pemberitaan media massa, Erla mengakui pihaknya sudah mendatangi Puskesmas Bantul, sekaligus untuk mengetahui duduk persoalannya.
Menurut Erla, apa yang sudah terjadi hanyalah bentuk kesalah pahaman saja.
“Permasalahan itu sudah selesai dengan keluarga pasien, dan pegawai itu sudah memberi laporan sampai pada pak walikota, “ jelas Erla.
Plt Kadiskes Metro itu pun berjanji, akan terus memberi pembinaan, agar kejadian itu tidak terulang lagi, dan berupaya peningkatan dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Namun, keterangan yang diberikan Erla terkesan tidak tegas menjawab persoalan yang sudah terjadi.
“Masalahnya sudah diketahui Walikota,” ungkap Erla.
Sementara di tempat terpisah melalui telepon genggam, Kepala Puskesmas Bantul, Ayik menegaskan kalau persoalannya sudah selesai dengan pihak yang dirugikan atas pelayanan Puskesmas Bantul.
Bahkan Ayik mengatakan, dokter Puskes bernama Ayu sudah ditelepon ajudan walikota, “Jadi masalah itu sudah diketahui walikota dan tak ada masalah lagi,” ulangnya lagi.
Kemudian Ayik mengatakan, tentang ajudan Walikota yang menelepon dr Ayu itu ia tidak tahu, karena yang ditelepon itu dr Ayu.
“Dan ia juga sudah menyuruh perawat yang punya masalah, Maindarti untuk menemui pihak pasien,” ungkap Ayik.
Namun, ketika dikonfirmasikan kepada pihak keluarga yang ditolak mendapatkan surat rujukan check up kesehatan, mengatakan dengan tegas, pihak Puskesmas belum pernah menemui keluarganya.
“Jadi, jangankan persoalannya selesai, datangpun belum,” kata orangtua korban penolakan surat rujukan Puskesmas Bantul itu.
Bahkan, pihak Pimpinan Puskesmas Bantul, Ayik ketika dikonfirmasikan via telepon genggam, kata-katanya tidak jelas ujung pangkalnya. Ia hanya membawa nama-nama pejabat Metro, dengan maksud wartawan takut. (naim emel prahana/RD-2)

Tidak ada komentar: