Minggu, 14 September 2008

Desa Kota Donok




Desa Kota Konok atau dalam bahasa Rejangnya (nama aslinya) Kutei Donok. Artinya Kutai atau Desa yang terletak di tengah. Memang lokasi Desa Kota Donok berada 45 Km dari Curup (ibukota kabupaten Rejang Lebong) dan sekitar 35 Km dari Kota Muara Aman (ibukota kabupaten Lebong). Desa Kota Donok berada di tengah-tengah bujuran Bukit Barisan atau berada di jalur Lembah Bioa Ketawen (Air Ketahun), membujur dari Timur ke Barat atau sebaliknya.
Kota Donok berada 5 Km dari ibukota Kecamatan Lebong Selatan, Tes, sekitar 2,5 Km dari Desa Talangratu. Sementara desa-desa lain yang ada di sekitar Desa Kota Donok adalah Tapus (Topos)—sebuah desa tua.
Saat ini Kota Donok sudah dimekarkan menjadi 2 (dua) desa definitif. (1) Desa Kota Donok—desa induk, (2). Desa Sukasari (desa pemekaran). Kemudian ada dua Mangkurajo. Dusun itu merupakan tempat transmigrasi yang berada di lereng dan puncak Bukit Barisan yang dikenal dengan Tebo Buwea oleh orang Rejang. Sedangkan di lembah Tebo Buwea itu ada areal pertanian yang sudah dibuka sejak tahun 1920 zaman Hindia Belanda membuka kawasan tambang emas Lebong Simpang.
Jarak antara Kota Donok dengan Dusun Mangkurajo sekitar 3 Km dengan kondisi jalannya mendaki bukit. Sedangkan jarak dengan Sawah Mangkurajo sekitar 12 Km dan jarak dengan lokasi tambang emas Lebong Simpang (Lebong Sipang) sekitar 21 Km.

Kampug Orang Pintar
Sejak lama Desa Kota Donok dikenal dengan masyarakatnya yang lebih maju dan intelek di banding masyarakat desa lainnya di Lebong. Misalnya Gubernur Sumatera Bagian Selatan, Mochammad Husein adalah putra asli Desa Kota Donok. Demikian pula banyak para tokoh Bengkulu berasal dari Kota Donok, seperti keluarga Zulkarnain—yang sekarang seorang putranya Kurnia Utama alias Kukun menjadi tokoh muda Bengkulu.
Orang-orang Kota Donok sejak zaman dahulu kala banyak mengirimkan anak-anaknya bersekolah di Sumatera Barat, terutama di Padang Panjang, Bukit Tinggi, Payakumbuh dan Padang. Di sisi lain, anak-anak Desa Kota Donok banyak yang menjadi polisi dan tentara. Sedangkan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) baru dimulai sekitar tahun 1975.
Tokoh masyarakat Bengkulu lainnya yang berasal dari Kota Donok antara lain, Drs Jamaan Nur. Kemudian yang berada di luar Bengkulu seperti di dunia pendidikan Zulkarnain Said (Padang), Drs Fachruddin Iman (Tanjungkarang), di panggung politik ada Alak Masjkoer (Bukittingi), di dunia perbankan ada Drs Rifai (Jakarta), Drs Sademan (Lampung) di militer ada Alfian (Medan), Joni Anwar (Tanjungkarang), Syaiful Nawas (Metro, Lampung) dan lainnya. Dan di bidang penulis dan seni budaya ada nama Naim Emel Prahana SH (Lampung). Dan, de luyen ne gimasiak dau anok sadei Kotadonok debijijai neak ratau, mulai kinei ijai tentra, plisi, PNS, pengusaha dan sebagaine.

Tidak ada komentar: