Minggu, 14 September 2008
Kado Istimewa Untuk Tohari
Kado Istimewa Untuk Tohari
PRIA bertubuh Indonesia tidak memang tidak terkenal, apalagi populer seperti para selebritis atau tokoh politik. Tapi, kemarin ia sangat populer dan istimewa. Bahkan, dapat penghargaan berupa kado kenang-kenangan.
Kenapa istimewa? Ini dia persoalannya. Pria dengan nama cukup 1 kata itu, Tohari. Dilahirkan 56 tahun silam, tepatnya tanggal 22 Juli 1952, kelahiran dengan tanggal 22 Juli itu membawa berkah.
Sebab, pada tanggal yang sama itu 48 tahun silam, lahirnya lembaga peradilan yang diberinama Kejaksaan (Adhiyaksa). Usia Kejaksaan memang lebih muda dibandingkan usia Tohari. Namun, kesamaan tanggal lahir itu membuat pria berperawakan Indonesia itu, menjadi salah seorang jajaran Kejari Metro yang mendadak populer.
Kepada LE, Tohari mengakui ia senang menjadi pegawai di Kejaksaan Negeri. Kesenangannya itu karena ia telah mewujudkan cita-citanya. Pertama kali tugas, Tohari ditugaskan di Pringsewu 1984, kenangnya. Lalu, Tohari beberapa kali mengalami perpindahan tempat tugas.
Pernah di Kotaagung, Semarang (Jawa Tengah), Sukadana (Lmapung Timur) dan di Metro sendiri. Bapak dari 5 anak, 1 putri dan 4 putra yang beberapa bulan lagi akan memasuki masa purnabhakti. Merasa yakin, apa yang telah diperbuatnya akan membantu pemerintah dibidang penegakan hukum.
Tohari sendiri bertugas sebagai Kaur perlengkapan di Kejari Metro.
“Saya tak pernah merasa terbebani oleh tuga yang dipercayakan kepada saya itu. Karena saya harus mengabdi kepada bangsa dan negara,” ujar Tohari polos.
Mengurai masa silamnya, Tohari mengakui dirinya pindah ke Metro pada usia 8 tahun, karena mengikuti orangtuanya. Jadi, tambah dia jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA diselesaikan di Metro. Hanya universitas ia selesaikan di Bandarlampung.
Menjelang masa purnabhaktinya, Tohari sangat menyadari kondisi Kejaksaan saat ini. Ia berharap rekan-rekan jaksa tidak putus asa atau mengambil jalan pintas menghadapi rumitnya persoalan di Indonesia.
“Saya yakin, mereka (jaksa) adalah orang-orang pilihan, kekurangan adalah hal biaya. Tapi, bagaimana kita memperbaiki atau menutup kekurangan diri kita itu,” ujar Tohari. diposting oleh emel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar