Rabu, 03 Februari 2016

Raimundo Arrunda Sobrinho



Pengemis Brasil Ini Ternyata Sudah Membuat Ribuan Puisi Manis
Kisah ini sungguh luar biasa. Seorang pengemis di Brasil ternyata mampu menulis banyak puisi dan cerita pendek yang Indah. KEREN!
Bintang.com, Jakarta Jangan menilai orang dari kulit luarnya. Orang tua ini mungkin hanya pengemis berpakaian compang camping tapi di balik itu, dia memiliki kemampuan yang luar biasa. Raimundo Arruda Sobrinho asal Brasil bisa Menulis puisi yang sangat indah dan ini sudah ditekuninya selama 35 tahun.
Bakat menulis dan catatan puisinya mungkin masih di balik sampah jika saja tak ada gadis ini yang membagikannya di media sosial. Shalla Monteiro melintas di dekatnya pada 2011 dan melihat Raimundo menulis di atas kertas dengan pulpen lusuhnya. Dia melintas esoknya dan melihat Raimundo masih menulis. Shalla pun penasaran. Alangkah terkejutnya dia ternyata Raimundo jago membuat puisi dan cerita pendek.
"Saat saya melihat Raimundo dan dia membagikan puisi ciptaannya. Saat itulah saya langsung menjadikan dia bagian hidup saya," ujar Shalla yang dituangkan dalam film dokumenter pendek berjudul 'The Conditioned'.
Shalla sangat terpesona pada puisi-puisi milik Raimundo dan dia ingin menyebarkannya ke seluruh dunia. Dia memulai dari media sosial Facebook. Dan, secara cepat, banyak orang sudah terinspirasi dengan cara Raimundo menulis puisinya. Bahkan laman penggemar Raimundo di Facebook sudah disukai 100 ribu orang. Banyak dari mereka juga sengaja mengunjungi Raimundo hanya untuk berbagi cerita dan ngobrol akrab.
Berkah bertambah bagi Raimundo, selain memiliki penggemar di Facebook. Ternyata adik lelakinya mengenali dia. Raimundo sudah menghilang selama 7 tahun meski tak dijelaskan penyebabnya. Yang jelas, sang adik pun menyesal selama ini tak mencari kakaknya dan membuat Raimundo menderita hidup di jalanan.
Kini kakak dan adik itu berkumpul. Raimundo pun mendapat kesempatan untuk menerbitkan puisi-puisi miliknya. Kisahnya ini sungguh mampu memberikan inspirasi bagi orang banyak. (oleh

Ardini Maharani 11 Sep 2015)




Tidak ada komentar: