Rabu, 10 Februari 2016

KPA Metro Bentuk 45 Kelompok Peduli AIDS


Jumlah Penderita HIV/AIDS Capai 42 Orang


Metro, LE
Sampai Desember 2014 Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Metro mencatat jumlah penderita HIB/AIDS di daerah kota itu mencapai 42 orang dan jumlah tersebut merupakan peningkatan sangat drastis dari tahun 2013 yang hanya 27 orang.
Hal itu dikatakan oleh Ketua KPA Metro, H Lukman Hakim SH MM yang juga walikota Metro saat membuka Rapat Koordinasi KPA Diperluas, Kamis (29/1) kemarin di Aula Pemkot Metro.
“Jumlah itu sangat-sangat mengkhawatirkan,” kata Lukman Hakim dihadapan sekitar 200 peserta rakor KPA diperluas kemarin.
Dikatakan Lukman, kita saat ini ingin sekali fokus kepada penanggulangan HIV/AIDS di kota ini. Oleh karenanya, bagaimana bisa meminimalisir persoalan tersebut, khususnya di kalangan pelajar.
“Untuk itu pembentukan kelompok peduli HIV/AIDS ini sudah harus bekerja, karena Sknya sudah saya tandatangani dan akan dibagikan saat pengukuhan nanti,” jelas Lukman Hakim.
Lebih lanjut ketua KPA Metro itu menegaskan, pengukuhan itu tidak begitu penting, sebab yang paling utama adalah bagaimana kita memahami persoalan dan organisasi ini.
Sementara itu, sekretaris KPA Metro H Somad Muryadi SH dalam penjelasannya pada peserta rakor KPA kemarin menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian yang serius dari kelompok yang diundang.
“Pembentukan 45 kelompok peduli HIV/AIDS ini baru tahap pertama,” ujar dia saat mendampingi Ketua KPA, Ketua PKK dan Dinkes Kota Metro.
Para anggota kelompok peduli HIV/AIDS yang dibentuk KPA Metro kemarin terdiri dari kelompok masyarakat (22 kelompok), kelompok masyarakat Ormas Keagamaan (3), kelompok siswa SMA/SMK (16) dan kelompok mahasiswa dan PT (4).
Diharapkan kelompok-kelompok tersebut dapat mengembangkan kinerjanya di tengah-tengah lingkungannya layaknya sebuah LSM aktivis HIV/AIDS.
Dijabarkan Somad, dalam operasionalnya kelompok-kelompok yang sudah dibentuk dapat mengakses sumber-sumber pendanaan dari lembaga donor, dalam rangka memperkuat pendanaan yang melekat pada institusi induk (pemerintah kelurahan, pengurus ormas, sekolah dan PT yang bersangkutan).
“Fokus kegiatan kelompok pada upayta pencegahan sesuai dengan arah kebijakan pertama (strategi rencana aksi nasional penanggulangan HIV/AIDS 2010—2014),” ujar Somad.(RD-2)

Tidak ada komentar: