Metro Pusat, LE
Amukan petir, Minggu (22/3) lalu itu di wilayah RT 09 RW 03 Kelurahan
Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro. Bukan hanya membakar mushalla Nurul Iman di
Jalan Salak yang juga menghanguskan isntalasi listrik di mushalla tertsebut.
Juga, menyambar pula beberapa peralatan elektronik warga sekitarnya
melalui jaringan kabel listrik dari tiang yang kena samberan petir di depan
mushalla Nurul Iman.
Seperti diberitakan kemarin (Selasa, 24/3), samberan petir yang
terjadi Minggu (22/3) sekira pukul 16.15 WIB tertsebut selain hanguskan
instalasi listrik mushalla Nurul Iman beserta membakar plapon rumah ibadah itu.
Petir juga merusak sebuah tv merek Sharp 28 inc milik Ny Eti Yuliarsi
yang berjarak sekitar 100 m dari mushalla Nurul Iman dan peralatan internet –
speedy milik Ny Mira yang rumahnya berjarak sekitar 25 m dari tiang listrik
yang disambar petir.
Namun, tv milik Marsito (49) tahun yang rumahnya hanya berjarak
sekitar 2 meter di belakang mushalla ikut terbakar, juga komputer milik Zanuri
(53)– pemilik percetakan Merdeka ikut hangus disengat p[etir melalui jaringan
kabel listrik PLN di wilayah itu.
Menurut Kepala Ranting PLN Metro, Eki Putra, Senin (23/3), masalah
ganti rugi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh gangguan alam sulit
ditindaklanjuti, karena harus mengusulkannya ke PLN pusat.
Hal itu dikatakan Eki Putra kepada LE, Senin (23/3) di ruang kerjanya,
seraya Eki juga menjelaskan hal yang sama, jika terjadi kerusakan barang-barang
elektronik khususnya akibat gangguan listrik, juga sulit direalissasikan.
Warga Kecewa
Sementara itu, warga RT 09 RW 03 Yosomulyo 21B Metro Pusat kepada
koran ini mengakui terus terang kekecewaan mereka terhadap pelayanan PLN Metro,
menyangkut perbaikan kerusakan jaringan dan instalasi listrik akibat samberan
petir atau karena seringnya gangguan aliran listrik PLN.
Pemilik mushalla Nurul Iman, Drs H Saipul Parjono MPd mengatakan, ia
mengira petugas PLN yang datang ke lokasi (mushalla) yang terbakar jaringan
listriknya, akan memperbaiki kerusakan instalasi listrik.
“Nyatanya sudah datang sekali hanya melihat, kemudian nggak
datang-datang lagi, akhirnya jemaah mushalla yang melakukan perbaikan, termasuk
penyambungan kabel yang rusak dan sudah diganti,” katanya dengan nada kecewa.
Padahal, ujar Saipul Parjono pihak merteka sudah melaporkan sejak sore
Minggu sampai hari Senin (23/3) pagi baik melalui call centre 0721-123 maupun
mendatangi kantor PLN Ranting Metro.
“Tapi, petugas PLN sudah menyuruh membeli material listrik, malah
menghilang,” kecamnya.
Diakui oleh warga, sejak PLN Ranting Metro dipimpin kepala rantingnya,
Cici kemudian digantikan oleh Eki Putra, pelayanan PLN Metro ugal-ugalan. Tidak
memperhatikan keluhan konsumen. (RD-02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar