Rabu, 10 Februari 2016

Petir ‘Ngamuk’ di RT 09



Metro Pusat, LE
Amukan petir, Minggu (22/3) lalu itu di wilayah RT 09 RW 03 Kelurahan Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro. Bukan hanya membakar mushalla Nurul Iman di Jalan Salak yang juga menghanguskan isntalasi listrik di mushalla tertsebut.
Juga, menyambar pula beberapa peralatan elektronik warga sekitarnya melalui jaringan kabel listrik dari tiang yang kena samberan petir di depan mushalla Nurul Iman.
Seperti diberitakan kemarin (Selasa, 24/3), samberan petir yang terjadi Minggu (22/3) sekira pukul 16.15 WIB tertsebut selain hanguskan instalasi listrik mushalla Nurul Iman beserta membakar plapon rumah ibadah itu.
Petir juga merusak sebuah tv merek Sharp 28 inc milik Ny Eti Yuliarsi yang berjarak sekitar 100 m dari mushalla Nurul Iman dan peralatan internet – speedy milik Ny Mira yang rumahnya berjarak sekitar 25 m dari tiang listrik yang disambar petir.
Namun, tv milik Marsito (49) tahun yang rumahnya hanya berjarak sekitar 2 meter di belakang mushalla ikut terbakar, juga komputer milik Zanuri (53)– pemilik percetakan Merdeka ikut hangus disengat p[etir melalui jaringan kabel listrik PLN di wilayah itu.
Menurut Kepala Ranting PLN Metro, Eki Putra, Senin (23/3), masalah ganti rugi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh gangguan alam sulit ditindaklanjuti, karena harus mengusulkannya ke PLN pusat.
Hal itu dikatakan Eki Putra kepada LE, Senin (23/3) di ruang kerjanya, seraya Eki juga menjelaskan hal yang sama, jika terjadi kerusakan barang-barang elektronik khususnya akibat gangguan listrik, juga sulit direalissasikan.

Warga Kecewa 
Sementara itu, warga RT 09 RW 03 Yosomulyo 21B Metro Pusat kepada koran ini mengakui terus terang kekecewaan mereka terhadap pelayanan PLN Metro, menyangkut perbaikan kerusakan jaringan dan instalasi listrik akibat samberan petir atau karena seringnya gangguan aliran listrik PLN.
Pemilik mushalla Nurul Iman, Drs H Saipul Parjono MPd mengatakan, ia mengira petugas PLN yang datang ke lokasi (mushalla) yang terbakar jaringan listriknya, akan memperbaiki kerusakan instalasi listrik.
“Nyatanya sudah datang sekali hanya melihat, kemudian nggak datang-datang lagi, akhirnya jemaah mushalla yang melakukan perbaikan, termasuk penyambungan kabel yang rusak dan sudah diganti,” katanya dengan nada kecewa.
Padahal, ujar Saipul Parjono pihak merteka sudah melaporkan sejak sore Minggu sampai hari Senin (23/3) pagi baik melalui call centre 0721-123 maupun mendatangi kantor PLN Ranting Metro.
“Tapi, petugas PLN sudah menyuruh membeli material listrik, malah menghilang,” kecamnya.
Diakui oleh warga, sejak PLN Ranting Metro dipimpin kepala rantingnya, Cici kemudian digantikan oleh Eki Putra, pelayanan PLN Metro ugal-ugalan. Tidak memperhatikan keluhan konsumen. (RD-02)

Tidak ada komentar: