Rabu, 10 Februari 2016

PLN Metro Mau Mutusin Listrik Warga



PIHAK PLN Metro ternyata bukan hanya kurang tanggap terhadap keluhan warga jika ada gangguan dan kerusakan listrik, baik diakibatkan oleh seringnya aliran listrik PLN padam maupun gangguan alam. Ternyata pihak PLN juga seenaknya mau memutuskan aliran listrik para konsumen (warga).
Hal itu dialami Naim Emel Prahana—wartawan koran LE ini, yang disurati akan diputuskan aliran listriknya bahkan akan dicabut material listrik milik PLN dari rumahnya, karena 2 hari terlambat bayar rekening.
Padahal, Kamis (20/3) rekening pelanggan dengan ID 172000142512 yang beralamat di Jalan Hasanuddin gang Salak I ( sekarang Jl Strawbery) Kelurahan Yosomulyo 21B Metro usat itu, sudah ngobrol dengan Kepala Ranting PLN Metro, Eki Putra berkaitan pemasangan listrik baru di lokasi warung milik Bang Naim—panggilan akrabnya.
Pada saat itu, beliau sudah menyatakan ia ada kesibukan dan mohon kalau bisa listrik barunya itu tetap menggunakan meteran manual, jangan pake meteran pulsa.
Entah karena mendatangi kepala ranting PLN itu, tiba-tiba Minggu (22/3) pihak PLN mengirimkan surat nomor 180 dengan tanggal stand putus langganan /6/54 dikirim ke rumah beliau.
Bang mencoba mendatangi kantor PLN pada hari minggu itu, ternyata tidak ada pelayanan untuk konsumen, karena hari minggu dan sejak sabtu korban sudah berupaya membayar rekening listriknya melalui Alfamart, tapi jaringannya sedang time out.
Pada Senin (23/3) bang Naim meminta keterangan resmi ke kantor PLN Metro seputar surat pemutusan itu dan bertemu langsung dengan kepala ranting PLN, Eki Putra.
Namun, Eki mengakui kalau surat itu bukan dirinya yang menerbitkan, tetapi petugas lapangan mereka karena petugas mengejar setoran. Atas jawaban itu, bang Naim menuding PLN seenaknya main putus aliran listrik hanya karena terlambat bayar 2 (dua) hari.
“Saya ini bukan menunggak, tetapi karena faktor hari libur akhirnya rekening listrik terlambat dibayar. Cuma itu kok, kenapa dibilang menunggak dan mau diputuskan aliran listriknya pada hari Minggu itu juga?” kata bang Naim gusar.
Walaupun Eki Putra minta jangan menghiraukan surat pemutusan itu, tapi bang Naim merasa dirinya didzolimi dan ia mengakui selama ini mtutup mata tutup telinga terhadap sepak terjang orang-orang PLN di Metro.
Padahal, kata bang Naim banyak konsumen termasuk Pemda menunggak pembayaran listrik sampe berbulan-bulan atau nilai rekeningnya puluhan juta, tidak diberi surat pemutusan oleh PLN Metro.
“La, kok saya hanya terlambat 2 hari, itupun karena terbentur hari libur, mau diputusin,” ujar dia dengan nada marah.  

Tidak ada komentar: