Sajak Naim Emel Prahana
Kenapa aku?
Tidak selamanya kaya
Berjalan tanpa menoleh kiri kanan
Tidak selamanya status sosial
Bergelimang aroma hiruk pikuk kota
Kenapa kita, di sini?
Ceritanya dari kisah
Warga tidak peduli tetangga
Mengira punya harta sendiri
Bersembunyi di balik di dalam
tembok
Rumahnya yang hebat
Kenapa ia tidak hadir
Lari dari undangan mengalir tetangga?
Kini, kenapa dia, kita keberadaan
Siklus kehidupan membuktikan
Ketika jaya jangan sombong
Arus zaman akan menerjang, ambruk
Jangan salahkan tetangga
+2010
Sayap-Sayap Merdeka
Bahasa apa lagi kawan
Mengucapkan salam pandang
Hutan pegunungan yang
berlubang-lubang
Rumah-rumah tumpang tindih
Jelaskan batas si kaya si miskin
Yang dihapus dalam data base
Kebebasan itu cuma mereka, kawan?
yang hilang ditelan dunia baja
dan dibiaskan kaca jadi rumah
dingin berselimut alat pendingin
yang kedinginan disirami hot
water
kompak, komplit
makin kompleks masalah
kemerdekaan ini
keributan di media massa
melarang aku merokok
menangkap para pelacur murahan
yang hidupnya sudah hancur
zaman ini sudah merdeka
kebebasannya yang tidak pernah
ada
katakanlah, di sini atau
di mana saja kaki berpijak
di ruang apa saja suara berteriak
siapa berani mengatakannya
benarkah negeri ini sudah merdeka
Katakanlah!
kemerdekaan seharusnya for all
mustikah dibedakan
kemerdekaan rakyat berbeda
kemerdekaan penguasaha, berbeda dengan
kemerdekaan penguasa
dan kemerdekaan bagi premanisme
penjajahan personal?
+2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar