Sabtu, 27 Februari 2016

Memainkan diri Sendiri



Sajak Naim Emel Prahana

Kenapa aku?
Tidak selamanya kaya
Berjalan tanpa menoleh kiri kanan
Tidak selamanya status sosial
Bergelimang aroma hiruk pikuk kota
Kenapa kita, di sini?

Ceritanya dari kisah
Warga tidak peduli tetangga
Mengira punya harta sendiri
Bersembunyi di balik di dalam tembok
Rumahnya yang hebat
Kenapa ia tidak hadir
Lari dari undangan mengalir tetangga?

Kini, kenapa dia, kita keberadaan
Siklus kehidupan membuktikan
Ketika jaya jangan sombong
Arus zaman akan menerjang, ambruk
Jangan salahkan tetangga

+2010

Sayap-Sayap Merdeka

Bahasa apa lagi kawan
Mengucapkan salam pandang
Hutan pegunungan yang berlubang-lubang
Rumah-rumah tumpang tindih
Jelaskan batas si kaya si miskin
Yang dihapus dalam data base

Kebebasan itu cuma mereka, kawan?
yang hilang ditelan dunia baja
dan dibiaskan kaca jadi rumah
dingin berselimut alat pendingin
yang kedinginan disirami hot water
kompak, komplit
makin kompleks masalah kemerdekaan ini

keributan di media massa
melarang aku merokok
menangkap para pelacur murahan
yang hidupnya sudah hancur
zaman ini sudah merdeka
kebebasannya yang tidak pernah ada

katakanlah, di sini atau
di mana saja kaki berpijak
di ruang apa saja suara berteriak
siapa berani mengatakannya
benarkah negeri ini sudah merdeka
Katakanlah!
kemerdekaan seharusnya for all
mustikah dibedakan
kemerdekaan rakyat berbeda
kemerdekaan penguasaha, berbeda dengan
kemerdekaan penguasa
dan kemerdekaan bagi premanisme
penjajahan personal?

+2010

Tidak ada komentar: